Meskipun demikian SYM Motor dan SM Sport terus berbenah dan tetap optimistis mampu memberikan perlawanan dalam perebutan kue pasar Indonesia. Salah satu hal penting yang menjadi fokus utama mereka adalah purnajual dan pengembangan jaringan. Seperti diketahui bisnis sepeda motor tidak hanya menjual barang begitu saja, perlu ada jaringan perawatan kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke depannya kita harus berinovasi mengeluarkan produk yang biasa kompetitif menyaingi produk kompetitor lain tentunya dengan kualitas dan harga yang kompetitif, yang terutama kembali lagi aftersales servis-nya," lanjut Budi.
Budi mengakui bahwa merek yang dia usung masih asing dan konsumen sering kali mempertanyakan layanan purnajualnya. "Kita harus meyakinkan konsumen bahwasanya ini produk sangat kompetitif dan mungkin konsumen merasa takut aftersales servis-nya jadi kita meyakinkan mereka ke situ (layanan purnajual)," ungkap Budi.
Untuk tahun ini sendiri SM Sport dan SYM Motor tidak menetapkan target angka tertentu dalam penjualan, namun yakin mampu menyaingi produk Jepang.
"Kita nggak pakai target (angka penjualan), tapi kita optimistis SYM dan SM Sport menyaingi produk Jepang," tegas Budi. (rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?