Menristekdikti Mohamad Nasir tidak menampik kemungkinan tersebut. Menurutnya itu adalah hal yang wajar dalam pasar. "Itu adalah masalah pasar, bukan berarti kalau dibeli kita mati. Kita harus inovasi lagi. Manakala produk tak bisa kita kembangkan di dalam sendiri maka kita kolaborasi," kata Nasir kepada awak media di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (10/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dengan adanya suntikan dana dan bantuan dari pihak lain akan meringankan beban biaya produksi. Serta tak lupa akan bisa memiliki kekuatan yang lebih dalam melakukan penetrasi terhadap pasarnya.
"Biasanya produk dimiliki sendiri modalnya berat, pasar berat. Dengan itu (kolaborasi) modal naik pasar luas ini yang kita harapkan," jelas Nasir.
Tidak lupa juga bagaimana kemampuan sebuah produk bertahan terlebih untuk sebuah perusahaan baru. Nasir melalui Ristekdikti juga mengatakan akan membantu Gesits masuk ke Industri untuk mendapatkan pangsa pasar.
"Sustainabilty produk itu penting sekali, jadi tidak bisa setelah menjadi startup nanti mati lagi. Maka ini harus dibina terus, dihubungkan dengan industri dan didekatkan dengan pasar. Kalau ini bisa tumbuh dengan baik maka bisa membagun ekonomi Indonesia makin baik berbasis riset dan teknologi," pungkas Nasir.
Nasir sendiri menghadiri acara tersebut dengan mengendarai motor Gesits. Pada kesempatan tersebut ia juga menghimbau masyarakat Indonesia untuk beralih ke motor listrik dengan menggunakan Gesits.
(rip/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah