Sebagaimana dilansir CNN Indonesia, hal tersebut diungkapkan Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) Retno Sumekar usai konferensi pers di kantor Kemenristekdikti, Jakarta, beberapa waktu lalu. Dirinya menyatakan, pihak Kemenristekdikti akan mendukung Gesits.
"Pada Juni 2019 akan mulai produksi 50 ribu unit. Kami mengantarkan startup ini sampai masuk industri," kata Retno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam riset dan pengembangannya, Gesits dirancang oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan mendapat bimbingan dari Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti. Kemenristekdikti mengalokasikan dana hibah riset sebesar Rp5 miliar untuk ITS.
Awalnya, Menristekdikti Mohamad Nasir berencana untuk memulai memasarkan Gesits pada Januari 2019. Namun karena berbagai hal, wacana tersebut hilang dari permukaan sampai akhirnya Retno mengangkatnya kembali.
![]() |
"Peran Kemenristekdikti memfasilitasi agar startup Gesits bisa diproduksi massal yang artinya harus digarap oleh industri besar. Fungsi kami memediasi kepentingan startup dan industri agar mendapatkan kesepakatan untuk bekerja sama," jelas Retno.
"WIKA itu bikin komponen kecil kecil-kecilnya kendaraan bermotor, yang disuplai ke manufaktur sepeda motor. Saya bilang Kenapa tidak bikin motor sendiri, kita punya teknologinya loh. Nah akhirnya dari situ berangkat (konsorsium)," ujar dia lagi.
Gesits akan diproduksi massal di pabrik perakitan yang berada di kawasan industri Wijaya Karya di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Pabrik perakitan itu mampu memproduksi 50.000 unit per tahun dan bisa ditingkatkan hingga 100.000 unit per tahun. (ruk/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah