Di sisi lain di industri roda empat, penjualan mobil murah hemat energi atau Low Cost and Green Car (LCGC) menurun. Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto sempat menyebut bahwa LCGC kalah dari skutik premium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Motor listrik juga lagi ngetren kan sudah makin populer bahkan di luar negeri seperti itu. Tren di motor lebih cepat dari kendaraan roda 4. LCGC itu jadi kayak sandwich di tengah-tengah di antara motor sama low MPV," sambungnya.
Motor-motor premium memang banyak pilihannya. Misalnya yang berada di kisaran harga Rp 50-70 jutaan ada Yamaha Xmax, Honda Forza, hingga Kymco. Harganya yang sampai Rp 70 juta itu mungkin tidak terlalu jauh selisihnya dengan LCGC yang dijual mulai Rp 90 jutaan (Daihatsu Ayla mulai Rp 98.150.000). Dengan harga yang tak terlalu berbeda jauh tersebut, menurut Soerjo, banyak yang memilih matik premium ketimbang LCGC.
Namun, Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Sigit Kumala mengatakan malah kenaikan penjualan skutik premium tidak terlalu signifikan. Sigit menampik pendapat bahwa konsumen LCGC lari ke motor premium.
"Nggak juga. Memang di daerah tertentu ada kenaikan (penjualan skutik premium), tapi kenaikannya nggak signifikan kok," kata Sigit kepada detikcom. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini