Kalau Bisa Masuk Tol, Pemotor Siap Bayar

Kalau Bisa Masuk Tol, Pemotor Siap Bayar

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 29 Jan 2019 15:53 WIB
Motor bebas melenggang masuk tol di Eropa Foto: Dadan Kuswaraharja
Jakarta - Usulan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo untuk bisa memberikan akses jalan bebas hambatan atau tol kepada sepeda motor diungkapkan pada acara Pesta Rakyat Bikers di Senayan akhir pekan kemarin.

Berkaca pada kondisi Indonesia saat ini memang tidak semua jalan tol bisa dilalui oleh motor. Hanya, ada dua ruas tol yang dibolehkan motor melintas, yaitu di jembatan Suramadu dan tol Bali. Namun, tol untuk mobil dan motor di sana dipisahkan sehingga lebih aman karena motor dan mobil tidak tercampur dalam satu jalan.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti di Tol Mandara Bali misalnya pengendara sepeda motor harus membayar sejumlah tarif untuk dapat melewati jalan bebas hambatan.

Saat diwawancarai detikOto, bila wacana motor masuk tol benar menjadi kenyataan, beberapa pengendara mengaku tidak masalah jika harus membayar tarif.

"Setuju setuju saja mas, misalnya suatu waktu di situasi darurat kita masuk tol, untuk jalur motor dipisah sendiri seperti di jalur busway, jadi ada pembatasnya, kalau disuruh bayar selama itu tidak terlalu membebani pengendara sepeda motor kita masih terima," ungkap Yogi kepada detikOto, Selasa (29/01/2019).

Hal senada juga turut disampaikan Ifan, karyawan swasta ini setuju dan keistimewaan juga didapatkan apabila pengendara motor berani membayar untuk mendapatkan fasilitas lebih.

"Bagus aja setuju saya, kayaknya harus dibikin jalur berbeda, boleh masuk tol tapi lajurnya harus berbeda, cuman kalau di tol kan ada tingkatan bayarnya, nah orang kan kalau masuk sana harus mikir juga," ujar Ifan Karyawan Swasta.

"Jadi menurut saya mereka pengguna motor akan mikir terlebih dahulu kalau masuk jalur cepat," tambah Ifan.

Lebih lanjut Djajuli misalnya dia menyatakan bahwa setuju dengan pernyataan yang dilontarkan Bamsoet. "Misalkan (jalan tol) diperbolehkan untuk kendaraan bermotor setuju aja asalkan tingkat keamanannya dijaga, misalkan marka jalannya, ya sudah motor di kiri saja jangan ke kanan-kanan, jadi ada pemisah antara mobil dan motor aja," ujar Djajuli.




(riar/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads