Bahkan memasuki musim hujan, permintaan jas hujan bisa meningkat dua kali lipat. Hal tersebut turut diamini Mohamad Said, produsen jas hujan bermerk Ascold asal Depok, Jawa Barat.
Baca juga: 12 of manyCara Sederhana Agar Jas Hujan Awet |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jas hujan produksi Ascol dibanderol mulai Rp 250.000 per buah. Harga tersebut untuk penjualan di kalangan reseller.
Soal desain, Said memproduksi jas hujan dalam beberapa model dari seperti jaket harian, dan gamis. Modelnya itu tersedia dalam beberapa ukuran, khusus untuk ukuran besar, seperti XXXXL harganya Rp 260.000 dan Rp 295.000.
Bahan baku yang ia gunakan diproduksi di Korea Selatan, ia mengakui untuk mendapatkan polyster dengan coating pu atau taslan yang ia gunakan masih dengan mudah didapatkan di distributor bahan baku pakaian dalam negeri.
"Bahan kita polyster, coatingnya poliuretan (PU), bahan dari korea cuma masih bisa didapatkan di Indonesia, keunggulannya sudah pasti anti-air, tidak kaku, tidak gampang pecah, dan tidak panas saat digunakan" ungkap Said.
Said mengatakan, saat ini banyak bahan jas hujan PVC buatan dalam negeri. Namun, kualitasnya belum bisa menyerupai buatan Korea Selatan.
Konsumennya datang dari seluruh Nusantara, namun wilayah Jabodetabek masih mendominasi angka penjualan. "Sekarang sudah dimudahkan dengan sistem online, saya maksimalkan potensi untuk menjangkau konsumen dari situ," ungkap Said. (riar/lth)
Komentar Terbanyak
Pajak Kendaraan Indonesia Salah Satu Tertinggi di Dunia, Masyarakat Dapat Apa?
Kesaksian Pemobil Lihat Ban Bocor Massal di Tol Cipularang
Tarif Parkir di Jakarta Mau Naik, Segini Bedanya dengan Kota Lain