"Motor E-Cross, masih inden ya tiga bulan, cuma itu kan segmented lebih ke kalangan hobi yang suka off road, down hill," ungkap Corporate Manager PT Triangle Motorindo, Agen Pemegang merek (APM) Viar Motor, Deden Gunawan.
Baca juga: Baterai Bekas Motor Listrik Masih Laku |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena harganya yang terbilang mahal, Deden tidak menampik bahwa untuk mendorong pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia diperlukan regulasi yang mengatur pemberian insentif.
Lebih lanjut, karena pasarnya yang terbatas, konsumen motor cross bertenaga listrik ini rela menunggu 3 bulan atau dalam artian menunggu hingga pergantian tahun di 2019.
"Dilepas dari 3 bulan yang lalu, cara belinya konsumen menghubungi diler-diler kita, ada beberapa main di online tapi itu kan diler yang melakukan MoU dengan perusahaan dilernya," kata Deden.
Baca juga: Konsumen Mulai Buru Motor Listrik Trail |
Viar E-Cross diperkenalkan dengan dua varian yakni Advance dan Lite. Untuk E-Cross Advance disematkan baterai berkapasitas 60 volt/32 AH, sedangkan E-Croos Lite dibekali baterai berkapasitas 48 Volt/25 AH. Namun sayangnya motor tersebut tidak bisa dicicil karena statusnya off the road.
"Kalau ingin dicicil bisa lewat online karena kebanyakan pakai kartu kredit atau apa, datang langsung tidak bisa karena off the road, tidak ada yang bisa dijaminkan," ungkap Deden.
"Jadi seperti motor Viar yang balap juga nggak ada, hanya kalangan tertentu saja," kata Deden.
Tonton juga video 'Viar E-Cross, Motor Trail Listrik Buatan Indonesia':
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?