Hal tersebut disampaikan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat mengunjungi pabrik perakitan Gesits di kawasan industri PT Wijaya Karya (WIKA) Industri & Konstruksi di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
"Presiden minta disiapkan 50 unit pertama untuk digunakan di lingkungan Istana Negara. Wah, saya pikir ini akan membebankan anggaran perusahaan. Ya, setidaknya bisa disiapkan 15 unit," pinta Nasir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kunjungan kerja yang didampingi Direktur Utama PT WIKA Tumiyana dan CEO PT Gesits Technologies Indo (GTI) Harun Sjech tersebut Menristekdikti juga mendengar laporan hasil perkembangan dan rencana proses perakitan dari tim Gesits, termasuk melihat pengujian perangkat-perangkat teknologi dan berbagai komponen yang telah diciptakan.
Menristekdikti juga menyampaikan bahwa dirinya akan berkoordinasi dengan kementerian-kementerian lain, seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM), Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (BUMN), Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk mendukung penuh Gesits.
"Saya juga akan berbicara dengan Pertamina sebagai penyedia jaringan energi. Ini untuk kemudahan penggunaan Gesits di tengah masyarakat," ucap Nasir.
Gesits dalam siaran pers Garansindo merupakan sepeda motor listrik yang dikembangkan bersama ITS Surabaya. Motor mengandalkan baterai litium. Untuk pengisian ulang baterai para pengguna Gesits hanya butuh menukarnya dengan baterai yang telah terisi di gerai-gerai penukaran yang akan disebar secara luas di tengah masyarakat.
Tonton juga video: 'Viar E-Cross, Motor Trail Listrik Buatan Indonesia'
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis