Hal itu disampaikan oleh Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu. Jusri mengatakan, pengguna jalan yang berkelompok itu akan timbul rasa eksklusif di jalan raya. Sehingga, mereka merasa diprioritaskan di jalan raya, padahal belum tentu.
"Mereka pikir, begitu mereka rombongan mereka sudah mendapatkan hak prioritas tanpa mereka sadari," ujar Jusri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini masalah empati. Ini masalah bangsa, masalah empati kita itu jelek sekali. Paling gampang kita lihat adalah budaya antre bukan merupakan budaya kita. Banyak yang serobot-serobot. Atau eksklusif malah lebih jadi budaya dibandingkan negara maju. Karena negara maju selalu menghargai hak orang lain. Tapi di sini, kalau dia punya power lebih, tingkat ekonomi lebih tinggi atau kelompoknya lebih banyak akhirnya muncul kesan eksklusif. Eksklusivitas itulah yg membuat arogansi muncul," ucap Jusri.
Harusnya, ketika berada di jalan raya, mau konvoi atau sendiri, tak ada perbedaan dengan pengguna jalan lain. Rombongan konvoi harusnya tidak merasa eksklusif di jalan raya hanya karena mereka bergerombol.
"Empati! Artinya tidak ada eksklusivitas, tidak ada membatasi, tidak ada perbedaan. Ini namanya inklusif. Empati adalah salah satu bentuk inklusivitas. Menghargai pengguna jalan lain," sebut Jusri.
Jusri menyebut, aksi arogansi ini adalah salah satu penyakit bangsa. Banyak orang Indonesia yang merasa eksklusif dalam keadaan tertentu.
"Karena tidak hanya terjadi di motor gede. Kaya sedikit udah masuk jalur busway, minta eksklusivitas. Bahkan sampai konvoi motor kecil pun sama saja. Tapi kenapa (arogan konvoi motor kecil) tidak begitu muncul, karena kecemburuan masyarakat tidak berpusat kepada mereka. Kecemburuan masyarakat itu adalah kaya, besar, tinggi, bukan sama. Jadi kalau sampai ramai moge, itu ada muatan kecemburuan juga. Walaupun populasi sedikit sekali, tapi gampang disorot," ujar Jusri. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?