Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, menyebut tak cuma moge yang arogan. Pengguna jalan lain kalau berkelompok pun bisa timbul arogansi.
"Perlu diketahui, masyarakat juga harus terbuka, bahwa arogansi itu tidak hanya dimiliki oleh motor besar. Bahkan jauh lebih banyak motor-motor kecil, ada rombongan mobil yang arogan, macam-macam," kata Jusri kepada detikOto Senin (30/7/2018). Bahkan, sampai ada konvoi pengantar jenazah yang arogan sampai merusak kendaraan lainnya yang menghalangi jalan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Viral, Arogansi Pengguna Moge Muncul Lagi |
Jusri sebagai instruktur motor besar maupun motor kecil selalu menekankan untuk tidak bersikap arogan di jalan raya. Dia menegaskan, pengguna jalan harus menghargai pengguna jalan lain.
"Begitu satu orang saja ada yang berulah, nggak usah sampai terjadi kontak fisik, pengguna jalan lain yang merasa tersakiti bisa menyumpahi rombongan itu. Satu orang menyumpahi saja, seluruh kelompok itu kena semua," kata Jusri.
Jusri selalu menyampaikan pesan kepada pengguna moge maupun motor kecil untuk bersikap empati. Sebab, jalan raya adalah ruang publik.
"Walaupun kita punya hak eksklusivitas yang diberikan polisi, misalnya ada pengawalan, tetap bersikap empati," katanya.
"Saya meminta kepada stakeholder konvoi atau grup riding yang meliputi member konvoi, road captain, ketua organisasi untuk selalu mengingatkan kepada sesamanya, termasuk polisi pengawal juga, untuk memperhatikan hal-hal tertentu jangan sampai timbul sentimen negatif akibat perilaku-perilaku yang disengaja atau tidak disengaja dari konvoi," sambungnya. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?