Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Sigit Kumala, mengatakan tantangan bagi industri sepeda motor sepanjang 2017 lebih berat saat semester pertama. Sementara semester II 2017 bisa lebih baik.
"Di semester II habis lebaran malah bagus," kata Sigit kepada detikOto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah kalau di tahun 2016, semester I dan semester II itu berimbang," sebut Sigit.
Ada beberapa faktor yang menjadi tantangan dalam industri sepeda motor tahun 2017. Pertama adanya kenaikan tarif listrik secara bertahap.
"Kemudian juga ada penyesuaian biaya STNK dan BPKB. Lalu OJK (Otoritas Jasa Keuangan) juga ada aturan baru," sebut Sigit.
Tantangan berikutnya waktu panen yang bergeser, kemudian kenaikan bahan bakar non-subsidi.
"Walaupun kenaikannya yang non-subsidi, tapi di daerah sekarang juga mulai sulit cari BBM subsidi. Sehingga kan konsumen agak ngerem tuh waktu itu di semester I," ucap Sigit.
Berikut data penjualan lima merek anggota AISI sepanjang 2017.
1. Honda: 4.385.888 unit.
2. Yamaha: 1.348.211 unit.
3. Kawasaki: 78.637 unit.
4. Suzuki: 72.191 unit.
5. TVS: 1.176 unit.
Total: 5.886.103 unit. (rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta