Seperti dikutip motorcyclistonline, Minggu (7/1/2018), mencuatnya kabar kaum milenial ogah mengendarai motor di Amerika Serikat, semenjak David Ceckel of the Investment Management Firm AllianceBernstein mengatakan industri sepeda motor AS berada dalam 'pergolakan erosi sekuler ... [dan] populasi Gen Y yang lebih muda mengadopsi sepeda motor pada tingkat yang jauh lebih rendah daripada generasi sebelumnya'.
Baca juga: Helm Cetok Masih Bertebaran di India |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan saat ini kaum milenial lebih memilih membangun mesin yang lebih murah dan lebih kecil.
Statistik Goldman Sachs menunjukkan bahwa rata-rata utang kaum milenial hari ini meningkat dua kali lipat sejak 2003. Terlebih di Amerika Serikat uang tidak berjalan seperti zaman orang tua mereka. Hal ini yang membuat para kaum milenial memiliki penghasilan yang kurang ideal. Karena banyak yang belum mampu melakukan pembayaran saat memilih menggunakan motor baru.
Ini juga yang menjadi alasan mengapa fenomena cafΓ©-racer begitu besar bisa mengilhami pengendara untuk membeli sepeda motor yang mereka mampu. Sekaligus mencari tahu bagaimana melakukan modifikasi menjadi sesuatu yang diinginkan. Pergerakan tersebut, meski tidak sepenuhnya berhemat, pastinya mencerminkan kenyataan finansial yang dihadapi pengendara muda.
Baca juga: 3 Fungsi Utama Knalpot Kendaraan |
Namun pengalaman yang ditawarkan sepeda motor melampaui batas generasi, sehingga dipilih kaum milenial. Sepeda motor juga mewakili pencarian 'petualangan', sebuah tema utama dalam pemasaran merek dan media sosial yang ditujukan pada kaum milenial yang merasa bosan dengan situasi di satu kota. Sehingga bisa dikatakan masih banyak kaum milenial yang memilih untuk mengendarai sepeda motor. (lth/rgr)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Kemenhub: Bus Cahaya Trans Harusnya Dilarang Beroperasi