Motor Listrik Mulai Unjuk Gigi di Indonesia

Kaleidoskop 2017

Motor Listrik Mulai Unjuk Gigi di Indonesia

Ruly Kurniawan - detikOto
Jumat, 29 Des 2017 14:53 WIB
Motor Listrik Mulai Unjuk Gigi di Indonesia
Motor listrik made in Indonesia Gesits Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Menyambut perkembangan dunia otomotif yang mulai lebih memperhatikan tingkat polusi udara, Pemerintah Indonesia menargetkan pada tahun 2025 nanti sekitar 20 persen kendaraan berbasis listrik akan mengaspal.

Kini, payung hukum kendaraan tanpa emisi tersebut yang tertuang di Peraturan Presiden (Perpres) tentang Program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Untuk Transportasi Jalan, sebagai kelanjutan dari Perpres nomor 22 tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), masih masuk tahap finalisasi.

Oleh karenanya, beberapa kendaraan rendah emisi khususnya roda dua mulai diperkenalkan di tanah air. Bahkan satu dari mereka sudah mulai menjualnya secara masal. Berikut ialah beberapa motor listrik yang mulai diperkenalkan pada 2017.

1. Viar Q1

Motor Listrik Viar Q1 Foto: M. Luthfi Andika
Sejak diperkenlakan pada Mei 2017, Lewat PT Triangle Motorindo, motor listrik Viar secara resmi meluncur pada 6 Juni 2017. Dinamai Viar Q1, kendaraan roda dua tanpa emisi gas buang tersebut mengusung model skuter.

Dengan berkerja sama dengan beberapa instansi, motor tersebut hingga penghujung bulan November kemarin sudah masuk angka 2.500 unit. Memiliki banderolan Rp 16,2 juta dan sudah mendapatkan STNK tampaknya memang roda dua imut tak bersuara tersebut mampu memenangkan hati pengendara Indonesia yang perduli akan lingkungan.

"Hadirnya motor listrik ini, paling sedikit memberikan andil untuk menekan polusi. Oleh karena itu kami memberanikan diri untuk memulai memperkenalkan motor listrik supaya bisa mengurangi pemanasan global yang menjadi masalah dunia," kata President Direktur PT Triangle Motorindo, Ignatius Kartiman, di Balai Kartini Jakarta, Selasa (6/5/2017).

"Kita mulai melakukan penjualan perbulan sekitar 500 unit (sejak Juni), maka sampai sekarang sudah sekitar 2.500 unit (November). Itu total ya, kita belum merinci untuk melihat kontribusi terbesarnya (perusahaan dan perorangan)," kata National Project Manager PT Triangle Motorindo (Viar) Deden Gunawan kepada wartawan di Jakarta dalam kesempatan yang terpisah.

Secara data tertulis, skuter Viar Q1 menggunakan daya baterai tipe Lithium-Ion berkapasitas 60 Volt- 20 Ah. Penyimpan energi tersebut untuk menggerakkan motor berdaya 800watt. Untuk pengisian daya baterainya mulai dari nol sampai penuh dibutuhkan waktu kurang lebih 5 jam. Kemudian jika baterai sudah terisi penuh, Viar Q1 mampu diajak jalan sampai 70km dengan kecepatan maksimum 60km/jam.

2. GESITS

Motor listrik Gesits Foto: Rachman Haryanto
Tak ingin membiarkan Viar Q1 bermain sendirian, di Agustus 2017 produsen sepeda motor PT Geists Technologies Indo bersama PT Wika Industri dan Konstruksi dan PT Institut Teknologi Sepuluh November akan memproduksi motor listrik buatan anak bangsa dalam waktu dekat. Telah diperkenalkan dan diuji coba oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, motor tersebut tak kalah oke.

Motor listrik buatan lokal ini sebenarnya sudah dikembangkan sejak tahun 2015 dan rupanya ia cukup diminati masyarakat Indonesia. Pada Desember tahun lalu saja, misalkan, sekitar 40.000 unit Gesits sudah dipesan masyarakat. Gesits juga sudah dilakukan tes oleh Garansindo dengan melakukan uji jalan Jakarta-Bali, dengan menempuh jarak sekitar 1.500 km, dengan memakan waktu perjalanan sekitar 5 hari.

GESITS dilengkapi dengan mesin tenaga listrik 5KW dan 3KW yang dapat menempuh jarak sejauh 80 –100 kilometer dalam satu pengisian baterai menghasilkan kecepatan maksimum sampai dengan 100km per jam. Kecepatan tersebut setara dengan motor skuter bermesin bahan bakar minyak 125cc. Skuter listrik nasional ini membutuhkan sekitar 1,5 – 3 jam untuk sekali pengisian baterai melalui stopkontak.

"Mudah-mudahan jangan selesai di MOU harus mencapai realisasi kepada masyarakat," kata Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir, di Kompleks Industri Wika Cileungsi, Bogor, Jumat (19/8/2017).

3. Skuter Listrik dari Jepang Yamaha E-Vino

Motor listrik Foto: Agung Pambudhy
Setelah kehadiran motor listrik dari Gesits dan Viar yang menjajaki pasar Indonesia, di akhir Oktober produsen asal Jepang yakni Yamaha pun memperkenalkan skuter listriknya yang diberi nama Yamaha Electric Vehicle atau E-Vino.

"Kami sangat percaya diri untuk menghadapi era kendaraan listrik di Indonesia. Yamaha siap berkontribusi untuk hal ini," kata Minoru Morimoto selaku Presiden Yamaha Indonesia Motor Manufacturing saat menyampaikan kata sambutan dalam gelaran pengujian pasar dan memperkenalkan motor listrik Yamaha di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa (31/10/2017).

Mengandalkan generator berjenis AC synchronous motor, skutik tersebut mampu menghasilkan 0,58 kw. Ya, tenaga yang sangat kecil jika dibandingkan dengan skuter 110 cc dengan hasil tenaga 6,27 kw. Sumber tenaga listriknya menggunakan baterai Lithium Ion dengan tegangan 50V berkapasitas 10Ah. Konon klaimnya dari kondisi terisi penuh (3 jam pengecasan) motor ini mampu menempuh 30 km dengan kecepatan rata-rata 30 km/jam.

Namun kini motor tersebut belum dijual secara resmi karena masih dalam proses penyesuaian dan menunggu putusan pemerintah terkait kendaraan listrik.

4. Motor Listrik Honda

Honda Listrik Foto: Grandyos Zafna
Masih bertekad untuk memimpin pasar otomotif roda dua, Honda akan merilis motor listrik dengan modil yang unik di tahun 2018 nanti, EV-Cub. Telah diperkenalkan pada 2012 dan 2016, motor terlaris sepanjang masa ini sedang dalam tahap penyempurnaan.

"Potensi di masa depan ada peluang. Namun dalam beberapa tahun ke depan, motor saat ini masih lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi infrastruktur dikarenakan masyarakat kita masih menyukai performa dan penggunaan optimal, terkendala dengan keterbatasan kecepatan atau performa dan keterbatasan jarak tempuh," papar GM Sales Division PT Astra Honda Motor Thomas Wijaya kepada detikOto, Selasa (1/3/2016).

"Kami akan selalu melihat perkembangan kebutuhan masyarakat, kondisi infrastruktur dan kondisi regulasi sehingga produk yang diciptakan menjadi produk pilihan dan kompetitif bagi konsumen Indonesia," lanjutnya.

Di kesempatan yang terpisah, motor ini membutuhkan dua tahun untuk memantabkan terkait harga dan peformanya. "Rencana 2018 di Indonesia. Tidak mudah untuk mengomersialisasikan motor listrik. Harganya terlalu tinggi dan tidak terjangkau bagi semua orang. Harga dari baterai merupakan kunci untuk mengurangi biaya produksi. Ini yang sedang kami lakukan," ujar Shinji, ditemui di sela-sela diskusi Potential of Electric Vehicle as an Alternative Mobility Solution di Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (5/3/2016).

Selain itu, jelang penutupan tahun 2017 pesaing abadi Yamaha tersebut juga membocorkan akan membawa skuter bongsor bertenaga hybrid dan listrik ke Indonesia. Sudah diperkenalkan lebih dulu di gelaran Tokyo Motor Show 2017, direncanakan untuk versi hybrid nya akan meluncur di awal tahun 2018.

"EV (kendaraan listrik) jauh lebih sulit. Tidak berbarengan sepertinya (peluncuran PCX hybrid dan listrik), sayang sekali kami tidak bisa meluncurkan mereka berbarengan," ujar Presiden Direktur AHM, Toshiyuki Inuma.

"Secepatnya kalau bisa tahun depan, kami harapkan secepatnya (PCX Hybrid)," tambahnya.

Siap untuk menyongsong motor rendah emisi, Otolovers?

Halaman 2 dari 5
(lth/lth)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads