"(Motor) ini bukan sekedar copot dari luar terus kita masukin. Motor benar-benar diproduksi di Indonesia. Hanya saja bagian sel baterainya yang masih diimpor karena kita belum memiliki itu. Bila dipresentasikan, 90% sudah racikan Indonesia," kata CEO Garansindo, Muhammad Al Abdullah kepada wartawan di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Oleh karena itu, tambah Memet, sapaan akrabnya, motor listrik Gesits tak butuh insentif macam-macam dari pemerintah. "Teknologi motor listrik itu lebih sederhana, tidak seperti teknologinya mobil listrik. Infrastrukturnya (mobil listrik) juga tidak gampang. Jadi tidak usah pakai insentif-insentifan lah. Kalau mobil baru perlu diperhitungkan," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski seperti itu, ia berharap agar Gesits diberlakukan secara adil oleh pemerintah agar dapat bertarung dan eksis di Indonesia. "Tapi ya diharapkan bahwa motor listrik ini diperlakukan secara adil karena mampu berkontribusi," kata Memet.
![]() |
Hari ini, Gesits terparkir di halaman Gedung Heritage Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tidak sembarangan mejeng, motor listrik buatan anak bangsa itu juga dites langsung oleh Menteri ESDM, Ignasius Jonan. Seusai ngegas motor tersebut, Jonan mengaku bahwa desain dan peforma motor sangat baik bahkan dirinya mengaku akan membeli satu unit bila sudah dijual massal.
"Pemerintah, Bapak Presiden juga mendukung akan adanya kendaraan listrik. Karena, salah satunya itu adalah pertimbangan regulator atau policy. Dan tentu saja alasan keduanya ialah kemandirian energi nasional. Kalau motor atau mobil menggunakan listrik, nah listrik ini dari apa? Bisa dari batu bara, gas, matahari, air, dari panas bumi yang semuanya bisa diperoleh secara lokal," imbuh Jonan. (ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah