Jika dengan pihak Bosch TM dibantu dari segi teknologi penggerak seperti e-Scooter driving system, UGM berperan dalam proses pengembangan Viar Q1, yaitu dalam hal kandungan lokal.
"Sebagai upaya berkelanjutan guna meningkatkan kandungan lokal dalam sepeda motor listrik ini, dan juga alih teknologi,"ujar Corporate Manager Viar Motor Indonesia, Deden Gunawan, kepada wartawan, di Sunter, Senin (15/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi lanjut dirinya menegaskan, UGM berperan saat proses riset dan pengembangan.
"Cuma kalau sama Bosch terkait sistem penggerak. Jadi gini loh kalau teknologi Jerman bagus, oke dan lainnya, cuma apakah sesuai dengan yang di sini? Itulah yang distudi lagi. Misalnya banyak motor-motor hebat dites uji tidak masuk nih, kenapa? Mungkin karena standar emisi tidak sama dengan di luar kayak gitu sih," tutur Dede.
Dirinya juga mengatakan, pada saat hari peluncurannya 7 Juni mendatang, pihak dari UGM akan turut serta datang meresmikan peluncuran Viar Q1 tersebut. "UGM akan datang nanti di acara peluncuran," kata Dede.
Viar Q1 sendiri menggunakan sumber daya baterai Lithium-Ion berkapasitas 60V 20Ah, yang memiliki keluaran daya sebesar 800 watt, yang dapat menempuh jarak hingga 70 km, dengan kecepatan maksimum mencapai 60 km/jam. (khi/rgr)












































Komentar Terbanyak
Mobil Rp 150 Juta Banyak Seliweran, Kata Menko Airlangga Bikin Tambah Macet
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Orang Tewas pada Kebakaran di Jakut