Lalu tahun depan apakah segmen motor bebek ini akan mati?
"Saya tidak bisa dalam posisi memprediksi itu. Karena kemungkinan masih ada konsumen konservatif, masih suka ngoper perseneling (motor bebek). Dan kita juga mengantisipasi perkembangan permintaan di pasar, itu pasti," ujar Ketua umum AISI, Gunadi Sindhuwinata, kepada wartawan di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bisa pindah antara skutik, terus bebek, terus sport. Antara tiga ini bisa pindah lah, karena semua ini sudah ada, tinggal cari waktu untuk produksi, untuk memenuhi kebutuhan pasar," ucap Gunadi.
"Tidak bisa tahu, karena kenaikan itu kami kan cuma linier saja, kalau memang skutik-nya naik 10% ya dia 10%, linier kita anggap begitu. Karena betul-betul konsumen yang menentukan, karena tren ini (bebek), bukan karena model, kalau trennya model sudah jelas seperti skutik, semua mengejar skutik, tren untuk mengejar bebek tidak nampak. Ya kemungkinan segitu-segitu saja, kemungkinan kalau masih ada yang suka bebek silakan aja masuk ke pasar itu, beli itu," tuturnya. (khi/rgr)












































Komentar Terbanyak
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta
Viral Bocah 9 Tahun di Makassar Dapat Hadiah Ultah Lamborghini Revuelto Rp 23 M