Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata di Jakarta, Kamis (8/9/2016).
"Satu negara memproduksi sebuah kendaraan bermotor, itu katakanlah siapa, Eropa misalkan. Eropa itu kalau kita melihat Volvo sekalipun itu kandungan lokalnya hanya 40 persen, makanya itu namanya Volvo buatan Swedia, dan mereka juga mengakui bahwa itu buatan Swedia gitu," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Batu bara masih impor bahan baku bijih besi impor, bahan baku aluminium juga masih impor. Artinya, tidak ada kelengkapan dari semua faktor penunjang, untuk membuat suatu produk itu bisa dihasilkan di dalam negri," tutur Gunadi.
Gunadi kembali menjelaskan dengan mengambil contoh Hong Kong sebagai produsen jarum spedometer.
"Dia enggak punya industri produksi otomotif, tapi dia bikin jarum tuh puluhan juta, kita juga sebagian impor dari sana waktu itu. Itu yang saya maksud tidak ada negara yang bisa 100 persen (komponen lokal)," tambah Gunadi.
(ddn/ddn)












































Komentar Terbanyak
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Ketemu Fortuner Berstrobo Arogan di Jalan, Viralin!
Apakah Pertalite Mengandung Etanol?