Dengan menumpang kapal kayu milik nelayan selama delapan jam, dari Pulau Sumbawa, empat motor TVS Apache RTR akhirnya berlabuh di Waikelo, Sumba. Perjalanan pun dilanjutkan dari Waikelo, dengan menyambangi kantor Burung Indonesia yang berada di Desa Wairasa, Kecamatan Umbu Ratu Nggai Barat, Kabupaten Sumba Tengah, berjarak 65 km dari pelabuhan.
Perjalanan tim TVS Apache Indonesia Eastcapade menuju Desa Wairasa terasa sangat menyenangkan karena ini adalah kali pertama kami menapakkan kaki di pulau sumba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampainya di kantor Burung Indonesia kami pun disambut oleh Koordinator Fauna Burung Indonesia, Yohanis Balla Djawarai (46). Beliau menjelaskan perhimpunan Burung Indonesia menangani konservasi spesies dan habitat ragam jenis burung di Pulau Sumba. Mereka melestarikan burung di Sumba dengan melibatkan masyarakat.
Masyarakat diajak memantau perkembangan berbagai burung di Sumba dan mencegah penjualan aneka burung liar ke luar Pulau Sumba. "Sejumlah burung di Pulau Sumba tidak terdapat di daerah lain, tapi populasinya semakin turun. Contohnya burung Kakatua jambul kuning Pulau Sumba," katanya.
Selain burung tersebut, burung khas lain pulau ini antara lain Rangkong Sumba dan Burung Hantu Sumba. Sebagian besar terancam punah.
Pertemuan dengan perhimpunan Burung Indonesia tak berlangsung lama karena tim harus mengeksplorasi budaya dan wilayah pedalaman Pulau Sumba selama sepekan. Kegiatan itu dilakukan sembari menanti jadwal kapal menuju Kupang di Pulau Timor. Selama berada di pulau Sumba kami akan memanfaatkan untuk melihat ragam budaya dan keindahan alam pulau yang berjuluk pulau cendana ini lebih dekat.
Sedikit menarik pengalaman perjalanan kami menuju indoneisa bagian timur, Ini adalah lanjutan perjalanan dengan motor TVS Apache RTR 200 selepas Jawa β Bali dengan rute Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Padai Bai sepanjang 201 km. Tim kemudian menemui Suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dari Lombok, tim menempuh jalur laut Kayangan-Poto Tano untuk mencapai Pulau Sumbawa. Tiba di Pulau Sumbawa, perjalanan berlanjut dengan menyisir jalur utara hingga dermaga Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat.
Total jarak melintasi Pulau Sumbawa dari ujung barat hingga ujung timur adalah 406 km. Dengan aneka lintasan semisal jalur pegunungan, tim harus menghadapi cuaca panas menyengat, sekitar 35 derajat Celcius. (lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah