Memilih Helm Jangan Sembarangan, Ini Alasannya

Memilih Helm Jangan Sembarangan, Ini Alasannya

Arif Arianto - detikOto
Kamis, 07 Jan 2016 16:05 WIB
Foto: Rangga Rahadiansyah
Jakarta - Salah satu penunjang keamanan saat berkendara sepeda motor adalah helm, karena perlengkapan ini dirancang untuk mengurangi risiko cedera di kepala--yang merupakan penyebab tertinggi kematian--saat kecelakaan. Namun itu pun dengan catatan, helm yang digunakan harus memiliki standar dan kualitas yang bagus.

"Sebagai pelindung di bagian tubuh seseorang, helm tentunya harus memiliki kualitas dan spesifikasi yang benar-benar bisa diandalkan jika terjadi risiko. Karena itu, sebaiknya jangan asal memilih atau hanya asal memenuhi aturan tapi mengabaikan tujuan yang sebenarnya," tutur Manajer ProGazz, Jalan Ciledug Raya, Tangerang, Hadyanto, Kamis (7/1/2016).

Hal senada diungkapkan Frans Lee dari Cargloss ProRiders, saat dihubungi. Baik Frans maupun Hadi menyebut sebaiknya pemilihan helm yang pas bukan sekadarΒ  mempertimbangkan gaya desain dan ukuran yang pas di kepala saja, tetapi juga aspek bahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu, lanjut Hadi, demi melindungi kepala yang merupakan bagian tubuh paling rentan menimbulkan kematian saat kecelakaan. Mengutip hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Hadi mengatakan dari kecelakaan yang terjadi selama ini, 80 persen melibatkan pengendara sepeda motor.

Sementara, 1 dari 3 pengendara sepeda motor yang kecelakaan tersebut mengalami cedera di kepala. Dari jumlah itu 25 persen meninggal dunia, dan dari korban tewas, 88 persen luka di kepala.

"Itu pun sudah menggunakan helm.Artinya, jika helm asal-asalan, maka tidak ada artinya dalam melindungi kepala. Karena itulah perlunya memilih helm dengan cermat," paparnya.

Sementara, Frans Lee mengatakan, sebelum memilih helm sebaiknya memastikan dulu kondisi helm tersebut. Helm yang baik, menurutnya, terbuat dari bahan Kevlar atau serat resin.

Selain itu, sebaiknya memilih helm yang memiliki kerangka dari bahan yang keras atau tidak lentur. Ukuran yang pas--yakni tidak terlalu longgar namun juga tidak terlalu sempit di kepala--juga wajib dipertimbangkan, karena jika terjadi benturan akan lebih optimal memberikan perlindungan.

Untuk bagian dalamnya, sebaiknya dipilih dari bahan yang lembut dan menyerap keringat sehingga nyaman saat dikenakan. Sedangkan lapisan pengamannya harus tebal dan mengimbangi bagian luar helm yang keras.

Namun yang tak kalah penting adalah memiliki tali pengikatΒ  yang kuat tetapi mudah dibuka dan dikunci, serta berstandar yang diakui secara nasional maupun internasional. Sementara soal desain, helm full face atau open face dinilai lebih maksimal melindungi tempurung kepala. (arf/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads