Dalam pengujian itu, mesin dijalankan dengan putaran 4.500 RPM (setara dengan kecepatan rata-rata 35 km/jam) di atas spot dyno test. Dengan menerapkan running dynotest, roda belakang bisa berputar layaknya berkendara seperti biasa.
Selama bergulir di atas alat dynotest, skutik itu ditahan dengan tali (tie down) yang memiliki beban. Tali itu dianalogikan sebagai beban si pengendara yang setara dengan 60 kg. Dengan kecepatan rata-rata 35 km/jam selama 705 jam, Mio M3 125 yang diuji ini sama dengan menempuh jarak 24.675 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) dan Pertamina dengan bantuan lab ITB (Institut Teknologi Bandung) pernah melakukan pengujian (kecepatan rata-rata). Hasil pengujian rata-rata 35 km/jam. Makanya kami menggunakan kecepatan rata-rata itu," ujar Masykur.
Yamaha mengklaim, dalam sehari pengujian skutik ini menempuh jarak 840 km. Bahan bakar yang diisi pun cukup 13,6 liter per hari. Bahan bakar itu dimasukkan ke dalam tangki berkapasitas 4,2 liter secara penuh selama empat kali dengan perkiraan sisa bahan bakar 0,8 liter.
Dengan begitu, konsumsi bahan bakar Mio M3 125 yang dihasilkan dalam pengujian ini terhitung 61,76 km. Angka itu didapat dari jarak tempuh per hari (840 km) dibagi konsumsi bahan bakar per hari (13,6 liter).
"Uji ketahanan ini adalah pembuktian keunggulan teknologi DiAsil Cylinder dan Forged Piston pada New Mio M3 125. Dan juga iritnya motor ini. Yamaha membuktikan keandalannya, yang merupakan salah satu keunggulan teknologi Blue Core yang ada pada Mio M3," pungkasnya.
(rgr/ady)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah