Seperti yang pernah dialami oleh Rivera Yulianti. Salah satu Otolovers ini mengaku hampir ditabrak oleh pengendara motor yang masih anak SD ketika dirinya berjalan di trotoar.
"Saya baru mengalami ketika saya sedang berjalan kaki di trotoar jalan ada seorang anak SD pulang sekolah mengendarai motor dan hampir menabrak saya yang sedang dalam kondisi hamil. Bukannya meminta maaf anak itu kepada saya malah dia melototi saya dan kedua kalinya saya berjalan kaki dipinggir diklakson oleh pengendara motor yang ternyata anak SD sedang boncengi ibunya dan saya dimarahi ibunya karena menghalangi jalan mereka," beber Rivera dalam surat elektronik yang diterima detikOto, Kamis (23/10/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan psikologis yang tidak stabil saat ini mereka sedang berada pada masa pencarian diri sehingga sering kali mereka menunjukkan sikap ingin menonjolkan diri, semaunya sendiri, pemahaman yang kurang, dan kurang menghargai orang lain.
"Saya lihat di perkampungan dekat komplek rumah saya, para orangtua berlomba-lomba memberikan motor kepada anaknya degan rasa bangga dan tidak mau kalah dengan orangtua tetangganya. Ternyata masih banyak orang tua yangg berpandangan bahwa memberikan motor untuk anaknya yang masih di bawah umur adalah sesuatu yang hebat," bebernya lagi.
(ady/ddn)












































Komentar Terbanyak
Habis Ngamuk Ditegur Jangan Ngerokok, Pemotor PCX Kini Minta Diampuni
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru