Dainese menyebutnya sebagai Manis. Si Manis Jembatan Ancol? Bukan Manis di sini merujuk pada nama latin Trenggiling, ya hewan yang tubuhnya bisa menggulung jika merasa ada bahaya yang mengancam.
Seperti halnya Trenggiling, Manis buatan Dainese ini sangat lentur. Untuk menjamin perlindungan yang tepat untuk tulang belakang, insinyur Dainese mengembangkan solusi revolusioner yang membuat pelindung ini tidak diam statis tetapi bisa bebas bergerak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelindung dapat memanjang dan lentur sehingga melindungi punggung pengendara dan dapat memutar dengan sempurna mengikuti semua gerakan dada. Sementara di sisi lain melakukan peran utamanya sebagai pelindung punggung.
Dengan sendi-sendi yang fleksibel tadi, Manis menawarkan 4 derajat kebebasan, panjangnya bisa bertambah 8%, bisa menekuk lateral sekitar 25 derajat dan dapat membungkuk ke depan.
Ini bukan kali pertama Dainese mengembangkan pelindung punggung, Dainese sudah mengembangkan pelindung aktif dan pasif untuk pengendara ini sejak 1981.
(ddn/ddn)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru