General Manager Marketing & PR Division PT Wiraswasta Gemilang Indonesia (WGI) Krisnasti Desiana menjelaskan kalau tiap oli yang beredar memiliki spesifikasi yang harus disesuaikan dengan rekomendasi produsen motor yang bersangkutan.
Sebagai contoh, motor Honda itu kebanyakan menggunakan oli tingkat kekentalan SAE 10W-30. Sementara Yamaha, biasanya menggunakan oli dengan tingkat kekentalan 20W-40.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebaliknya, kalau skutik yang harusnya pakai 10W-40 lalu pakai oli 10W-30 maka biasanya ngelitik," tambahnya.
Rekomendasi pabrikan itu menurutnya harus diikuti, sebab pabrikan sudah merancang mesin sedemikian rupa agar bekerja optimal dengan tingkat kekentalan oli tertentu.
Evalube, lanjut Krisnasti, sudah pernah melakukan riset terkait kebiasaan konsumen memilih pelumas ini.
Sepertiga konsumen menurutnya adalah konsumen yang mengikuti rekomendasi mekanik, sementara sepertiga lain suka berpindah-pindah merek tergantung promosi yang tengah diadakan si merek tertentu.
"Nah, hanya sepertiga yang paham spesifikasi oli yang bagaimana yang tepat untuk motor mereka," lugasnya.
(syu/ddn)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Habis Ngamuk Ditegur Jangan Ngerokok, Pemotor PCX Kini Minta Diampuni
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru