7 Komponen Inti Mesin Injeksi

Ngepot

7 Komponen Inti Mesin Injeksi

- detikOto
Kamis, 26 Jun 2014 17:28 WIB
7 Komponen Inti Mesin Injeksi
Jakarta - Saat ini sistim injeksi sudah mulai mendominasi motor-motor baru yang dijual di Indonesia. Namun, masih banyak orang yang awam pada jeroan sistem ini. Nah, inilah fitur teknis utama sistem injeksi di sepeda motor.

Di Indonesia, Honda menjadi merek pertama yang melahirkan motor dengan sistem injeksi ketika melahirkan Supra X 125 PGM-FI pada 2005 silam. Kini sudah semua model Honda yang dijual di Indonesia menggunakan sistem injeksi.

Pada dasarnya, PGM-FI yang memiliki singkatan Programmed Fuel Injection adalah sistem suplai bahan bakar yang menggunakan teknologi kontrol secara elektronik yang mampu mengatur pasokan bahan bakar dan udara secara lebih optimum.

Dengan PGM-FI, pasokan bahan bakar yang diinjeksikan menjadi lebih presisi sehingga campuran bahan bakar dan udara lebih homogen atau merata. Hasilnya, pembakaran jadi lebih sempurna yang pada akhirnya mampu membuat mesin lebih irit BBM, bertenaga, lebih mudah dihidupkan dan tentunya ramah pada lingkungan.

Terlebih, komponen pada sistem injeksi tidak memerlukan pembersihan dan perawatan secara berkala. Cukup melakukan penggantian saringan bahan bakar setiap 48.000 km untuk merawatnya.

Nah, kalau sudah begitu, mari kita mencari tahu apa saja komponen teknis inti pada sistem ini:


1. Injektor

Sesuai dengan namanya, injektor adalah komponen yang bertugas untuk menyemprotkan bahan bakar yang dipasok dari pompa bahan bakar sesuai dengan kondisi motor. Untuk itu, injektor harus bekerja sama dengan ECM (Engine Control Module) yang menjadi otak kendaraan.

Injektor sendiri terdiri dari beberapa komponen mulai dari kasa saringan bahan bakar, solenoid coil, pluger, spring dan nozzle plat.

Honda mengatakan kalau motor dengan sistem PGM-FI masih bisa menggunakan oktan 88 tanpa masalah. Sebab pada dasarnya baik Premium, Pertamax dan Pertamax Plus adalah bahan bakar tanpa timbal yang aman digunakan oleh motor yang bersistem injeksi serta memiliki catalytic converter.

Fitur injektor di PGM-FI Honda ini juga mampu menyemprotkan partikel bahan bakar paling kecil di dunia. Dengan begitu, percampuran bahan bakar dan udara di ruang bakar jadi makin optimal.

1. Injektor

Sesuai dengan namanya, injektor adalah komponen yang bertugas untuk menyemprotkan bahan bakar yang dipasok dari pompa bahan bakar sesuai dengan kondisi motor. Untuk itu, injektor harus bekerja sama dengan ECM (Engine Control Module) yang menjadi otak kendaraan.

Injektor sendiri terdiri dari beberapa komponen mulai dari kasa saringan bahan bakar, solenoid coil, pluger, spring dan nozzle plat.

Honda mengatakan kalau motor dengan sistem PGM-FI masih bisa menggunakan oktan 88 tanpa masalah. Sebab pada dasarnya baik Premium, Pertamax dan Pertamax Plus adalah bahan bakar tanpa timbal yang aman digunakan oleh motor yang bersistem injeksi serta memiliki catalytic converter.

Fitur injektor di PGM-FI Honda ini juga mampu menyemprotkan partikel bahan bakar paling kecil di dunia. Dengan begitu, percampuran bahan bakar dan udara di ruang bakar jadi makin optimal.

2. Pompa Bahan Bakar

Pada dasarnya, tugas dan fungsi dari fuel pump module adalah memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injektor.

Komponen ini terdiri saringan bahan bakar, pompa dan regulator tekanan udara. Komponen yang terakhir adalah salah satu kelebihan Honda.

Sebab sistem PGM-FI milik Honda menurut Technical Training Department PT Astra Honda Motor Endro Sutarno adalah tekanan bahan bakar di dalam sistem diatur oleh Pressrure Regulator pada 294 kPa atau 43 psi.

Selain itu, saringan bahan bakar di komponen ini juga bisa diganti secara terpisah sehingga menjadi lebih hemat.

2. Pompa Bahan Bakar

Pada dasarnya, tugas dan fungsi dari fuel pump module adalah memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki ke injektor.

Komponen ini terdiri saringan bahan bakar, pompa dan regulator tekanan udara. Komponen yang terakhir adalah salah satu kelebihan Honda.

Sebab sistem PGM-FI milik Honda menurut Technical Training Department PT Astra Honda Motor Endro Sutarno adalah tekanan bahan bakar di dalam sistem diatur oleh Pressrure Regulator pada 294 kPa atau 43 psi.

Selain itu, saringan bahan bakar di komponen ini juga bisa diganti secara terpisah sehingga menjadi lebih hemat.

3. ECM (Engine Control Module)

Komponen ini bisa dibilang adalah otak sistem injeksi. Sebab fungsi dari ECM adalah mengatur durasi keluarnya bahan bakar di injektor pada kondisi yang optimal berdasarkan sinyal dari sejumlah sensor yang ada.

Selain itu, ECM juga bertugas untuk mengatur waktu pengapian, waktu penyemprotan di injektor hingga jumlah bahan bakar yang dibutuhkan motor pada suatu kondisi tertentu untuk mengoptimalisasi mesin.

3. ECM (Engine Control Module)

Komponen ini bisa dibilang adalah otak sistem injeksi. Sebab fungsi dari ECM adalah mengatur durasi keluarnya bahan bakar di injektor pada kondisi yang optimal berdasarkan sinyal dari sejumlah sensor yang ada.

Selain itu, ECM juga bertugas untuk mengatur waktu pengapian, waktu penyemprotan di injektor hingga jumlah bahan bakar yang dibutuhkan motor pada suatu kondisi tertentu untuk mengoptimalisasi mesin.

4. Sensor CKP

Kecerdasan ECM tadi sebenarnya banyak didukung oleh berbagai komponen lain, salah satunya adalah sensor CKP atau Crankshaft Position.

Sebab komponen ini berfungsi untuk mendeteksi putaran mesin dan sudut crankshaft untuk kemudian membagi informasi ini ke ECM. Setelah mendapat informasi dari sensor CKP ini, ECM kemudian mengolah data tersebut untuk kemudian mengontrol jumlah dan waktu penginjeksian bahan bakar.

4. Sensor CKP

Kecerdasan ECM tadi sebenarnya banyak didukung oleh berbagai komponen lain, salah satunya adalah sensor CKP atau Crankshaft Position.

Sebab komponen ini berfungsi untuk mendeteksi putaran mesin dan sudut crankshaft untuk kemudian membagi informasi ini ke ECM. Setelah mendapat informasi dari sensor CKP ini, ECM kemudian mengolah data tersebut untuk kemudian mengontrol jumlah dan waktu penginjeksian bahan bakar.

5. Sensor TP

Sensor TP atau sensor Throttle Position berfungsi untuk mendeteksi sudut bukaan Throttle Valve (katup kupu-kupu) untuk kemudian memberikan informasi itu ke ECM.

Informasi itu --setelah diolah bersama hasil dari sensor CKP-- kemudian akan diproses ECM untuk kemudian mengontrol jumlah dan waktu penginjeksian bahan bakar sesuai dengan sudut bukaan Throttle Valve sewaktu pengendara memutar ulir gas.

5. Sensor TP

Sensor TP atau sensor Throttle Position berfungsi untuk mendeteksi sudut bukaan Throttle Valve (katup kupu-kupu) untuk kemudian memberikan informasi itu ke ECM.

Informasi itu --setelah diolah bersama hasil dari sensor CKP-- kemudian akan diproses ECM untuk kemudian mengontrol jumlah dan waktu penginjeksian bahan bakar sesuai dengan sudut bukaan Throttle Valve sewaktu pengendara memutar ulir gas.

6. Sensor EOT

Sensor EOT atau Engine Oil Temperature atau sensor ECT (Engine Coolant Temperature pada tipe motor yang menggunakan radiator adalah fitur yang berfungsi untuk mendeteksi suhu mesin.

Informasi ini lalu disalurkan ke ECM yang kemudian mengolah data tersebut untuk kemudian mengontrol jumlah dan waktu penginjeksian bahan bakar.

6. Sensor EOT

Sensor EOT atau Engine Oil Temperature atau sensor ECT (Engine Coolant Temperature pada tipe motor yang menggunakan radiator adalah fitur yang berfungsi untuk mendeteksi suhu mesin.

Informasi ini lalu disalurkan ke ECM yang kemudian mengolah data tersebut untuk kemudian mengontrol jumlah dan waktu penginjeksian bahan bakar.

7. Sensor O2

Sebagai sebuah mesin pembakaran, oksigen atau O2 adalah salah satu hal penting untuk pembakaran. Nah, sensor O2 ini berfungsi untuk mendeteksi konsentrasi oksigen yang dikandung dalam gas buang.

Seperti halnya sensor-sensor lain, ECM kemudian mengolah data tersebut untuk kemudian mengontrol jumlah dan waktu penginjeksian bahan bakar.

Ada pula sensor-sensor lain mulai dari Intake Air Temperature (IAT) sensor, Manifold Absolute Pressure (MAP), Ignition Pulse Generator hingga Bank Angle Sensor yang mendeteksi kemiringan kendaraan.

7. Sensor O2

Sebagai sebuah mesin pembakaran, oksigen atau O2 adalah salah satu hal penting untuk pembakaran. Nah, sensor O2 ini berfungsi untuk mendeteksi konsentrasi oksigen yang dikandung dalam gas buang.

Seperti halnya sensor-sensor lain, ECM kemudian mengolah data tersebut untuk kemudian mengontrol jumlah dan waktu penginjeksian bahan bakar.

Ada pula sensor-sensor lain mulai dari Intake Air Temperature (IAT) sensor, Manifold Absolute Pressure (MAP), Ignition Pulse Generator hingga Bank Angle Sensor yang mendeteksi kemiringan kendaraan.
Halaman 2 dari 16
(syu/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads