Menurut data penjualan motor yang didapatkan dari Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), hingga bulan September berakhir hanya 300 unit Kawasaki Bajaj Pulsar 200NS yang terdistribusi.
Pada Juni dan Juli masing-masing ada 1 unit yang disalurkan. Sementara di September ada 298 unit yang dilaporkan Kawasaki telah mereka distribusikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya termasuk yang inden dari PRJ lalu sampai sekarang belum terima motor tersebut. Enggak ada informasi apapun mengenai penyebabnya apa namun dari rumor yang beredar di kalangan yang inden katanya masalah quality control," tutur Yoga dalam surat yang dikirim ke redaksi detikOto.
Deputy Departement Head Sales & Promotion Departement Dewi Septianti mengaku kalau pihaknya sudah mulai mendistribusikan motor buatan Bajaj tersebut ke diler-diler dan konsumennya yang berada di wilayah Jabodetabek pada akhir Juli, padahal di laporan AISI distribusi itu terjadi di September.
Dia juga memaparkan sedikitnya distribusi yang terjadi adalah dikarenakan minimnya suplai dari India, tempat produksi Pulsar NS200.
Kawasaki, lanjut Dewi, menargetkan untuk memboyong antara 1.000-1.500 Pulsar 200NS dari India untuk disalurkan ke Indonesia.
Sementara terkait masalah dari quality control yang isunya telah beredar keras, Dewi mengakui kalau di awal ada beberapa masalah di motor ini, namun hal itu semua telah selesai diperbaiki.
"Waktu awal-awal memang ada di bagian olinya, tapi itu sejak pertama di-launching dan kita langsung memperbaikinya. Nah, yang sudah dikirim itu sudah tidak ada masalah apa-apa," katanya lagi.
Motor yang dijual dengan harga Rp 23,3 juta ini tersedia dalam 3 warna pilihan antara lain kuning, merah dan hitam.
Kawasaki Bajaj Pulsar 200NS sendiri diperkuat dengan mesin 200 cc. Mesin baru itu bisa melontarkan tenaga 23,5 bhp pada putaran 9.500 rpm dan torsi 18,3 Nm pada 8.000 rpm.
Mesinnya dipadu dengan transmisi 6-speed. Bandingkan dengan Pulsar 220 yang berkapasitas mesin lebih besar tapi hanya bertenaga 21 bhp.
Uniknya Pulsar 200 NS menggunakan karburator UCD 33 mm dan 3 busi. Dengan begitu pembakara bahan bakar lebih sempurna dan tentu saja lebih menghemat konsumsi BBM. Bajaj mengklaim kalau rata-rata digunakan pada kecepatan 55 km/jam maka tingkat efisiensi yang dapat dicapai adalah 58 km/liter.
Bobot motor tersebut hanya 145 kg dengan kapasitas tangki 12 liter. Dengan kemampuan Bajaj mengklaim motor satu silinder pertama dengan 3 busi ini diklaim mampu berlari dari diam sampai 100 km/jam hanya dalam waktu 3,8 detik dan melaju hingga kecepatan 136 km/jam.
(syu/ddn)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat