Becak Motor Hybrid dari Semarang

Becak Motor Hybrid dari Semarang

- detikOto
Jumat, 07 Sep 2012 10:48 WIB
Semarang - Maulana Malik, siswa kelas X SMKN 1 Semarang terlihat serius melihat di setiap sudut sebuah becak motor yang terparkir di depan ruang pameran gedung PRPP Semarang. Dia tertarik karena kendaraan tersebut berbahan listrik dan masih dilengkapi dengan pedal kayuh layaknya becak biasa.

"Ini mesin hybrid ya? Pasti ramah lingkungan. Jadi ingin bisa bikin yang seperti ini," gumamnya di kendaraan bernama becak hybrid yang dipajang di depan ruang Pameran Produk Inovasi di kawasan PRPP, Semarang, Kamis (6/9/2012).

Becak hybrid menjadi daya tarik utama dalam ajang pameran produk inovasi dinilai menjadi salah satu inisiatif pengganti bahan bakar minyak dan mengurangi polusi. Dengan menyambungkan listrik selama 4 jam, maka kendaraan roda tiga tersebut mampu digunakan selama 6 hingga 7 jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari segi bodi, becak hybrid tidak jauh berbeda dari becak motor lainnya yaitu terbuat dari besi dan bagian depan dilapisi plastik fiber. Untuk sadel pengendara dan penumpang dilapisi dengan bahan kulit sintetis.

"Becak hybrid bisa membawa lima orang termasuk pengendaranya. Tapi idealnya mengangkut dua orang penumpang. Tapi saat test drive dicoba mengangkut 7 orang masih mampu," kata salah satu anggota tim Riset dan Pengembangan PT Triangle Motorindo, Kodri Zaman.

Baterai dinamo yang digunakan sebagai bahan bakar adalah dinamo dengan kapasitas 36 volt 50 ampere sehingga mampu berjalan 40 km per jam. "Bisa lancar berjalan di kemiringan 30 sampai 40 derajat," imbuh Kodri.

Meski sudah dilengkapi dengan mesin, lanjut Kodri, bagian becak berupa pedal kayuh masih tetap dipasang dengan sebagai tenaga cadangan ketika tenaga listrik habis. "Kalau listrik habis bisa dikayuh".

Becak hybrid dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Jateng, PT Triangle Motorindo dan Akademi Tehnik Mesin Industri Surakarta. Rencananya becak tersebut akan di produksi secara massal dengan harga yang terjangkau.

"Untuk prototipe ini dijual dengan harga Rp 8 juta. Tapi kedepan kita akan cari cara meminimalkan harga tanpa mengurangi kuaitas. Mungkin sekitar Rp 6 juta," pungkas Kodri.

Meski dalam prototipe becak hybrid sudah terlihat cukup sempurna, namun beberapa bagian masih dirasa belum nyaman. Gubernur Jateng, Bibit Waluyo usai mencoba becak hybrid tersebut memberi saran kepada pengembang agar jarak pedal dan sedel penumpang agar lebih jauh.

"Sudah bagus konsepnya, hanya jarak pedal terlalu dekat dengan penumpang," kata Bibit.

Heru Sugiantoro, Manajer Riset and Development PT Triangel Motorindo mengaku akan lebih meningkatkan kualitas becak hybrid baik dari segi desain, mesin dan kenyamanan. Rencananya kendaraan tersebut akan diprioritaskan untuk pariwisata.

"Dengan masukan dari berbagai pihak termasuk Gubernur tadi, kami akan memperbaikinya," tutup Heru.

(alg/ddn)

Hide Ads