Honda mengungkap spesifikasi motor listrik WN7 di Esposizione Internazionale Ciclo Motociclo e Accessori (EICMA) 2025, Italia. Motor bergaya naked sport itu punya spesifikasi jarak tempuh 140 kilometer untuk sekali pengisian. Selain itu, ada yang lebih menarik dari motor ini, lho!
Dari segi desain, meski merupakan motor listrik, ergonomi motor ini mempertahankan kesan motor sport konvensional, namun dengan tampilan yang jauh lebih bersih dan minimalis.
Stang kemudi tampak lurus dan lebar, memberikan posisi berkendara yang tegak dan lincah, sesuai dengan karakter naked bike. Proporsinya tampak sporty, dengan postur rendah dan berotot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Area lampu utama menggunakan desain bar horizontal. Kabarnya ini menjadi identitas desain umum sepeda motor listrik Honda di masa depan.
Salah satu keunikan dari motor listrik ini ialah berbeda dengan sepeda motor konvensional yang menggunakan rangka yang menghubungkan bagian depan dan belakang bodi, WN7 mengadopsi struktur frameless di mana kotak baterai aluminium yang diposisikan di tengah membentuk bagian dari rangka utama.
Motor ini tidak memiliki rangka terpisah seperti motor konvensional. Komponen utama kotak baterai aluminium yang diposisikan di tengah berfungsi ganda sebagai rangka utama.
Pipa kepala (head pipe) yang menopang sistem kemudi dan braket poros (pivot bracket) yang menopang bagian belakang, keduanya terhubung langsung ke unit daya yang terletak di tengah.
Lewat inovasi frameless itu, strukturnya menjadi lebih kompak dan ringan.
Meski terkesan ramping, performa WN7 tak bisa dianggap remeh. Motor listrik ini ditenagai unit baru motor-inverter integrated berpendingin air dengan figur tenaga seperti berikut ini:
- Output Maksimum: 50 kW (setara motor ICE 600 cc!)
- Torsi Maksimum: 100 Nm (setara motor ICE kelas 1000 cc!)
Tenaga disalurkan melalui girboks yang baru dirancang ke sistem penggerak sabuk (belt-drive) di roda belakang, yang juga berkontribusi pada operasi yang lebih senyap.
Motor listrik ini juga punya fitur canggih, yakni regenerative braking dan deseleration selector. Jadi begini, saat deselerasi (gas dilepas), motor melakukan regenerasi energi sekaligus pengereman. Tingkat deselerasi ini bisa diatur melalui Deceleration Selector di setang kiri. Rider bisa memilih antara kontrol kecepatan rendah yang mulus tanpa banyak rem, atau sensasi meluncur (gliding) yang minim deselerasi.
Honda WN7 juga punya Waking Speed Mode, opsi ini memungkinkan motor bergerak maju atau mundur secara perlahan menggunakan tombol di setang kiri dan gas. Sangat berguna untuk parkir atau bermanuver di ruang sempit perkotaan.
Soal daya, WN7 dibekali baterai lithium-ion tetap baru berkapasitas 9,3 kWh. Pengisian daya pun tak perlu pusing karena sudah mendukung dua standar sekaligus, yakni CCS2 Fast Charging dan Type 2 Normal Charging.
Hebatnya, dengan fast charger, baterai bisa diisi dari 20% hingga 80% hanya dalam waktu sekitar 30 menit! Ini tentu sangat mengurangi "stres menunggu" saat isi ulang di perjalanan. Untuk pengisian normal, baterai bisa terisi penuh dari 0% ke 100% di bawah 2,4 jam, dengan jarak tempuh 140 km (mode WMTC).
Honda WN7 rencananya akan diproduksi di Pabrik Kumamoto Honda dan akan diperkenalkan secara ke pasar global.
(riar/rgr)












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Perpanjang STNK Nggak Ribet Pakai KTP Pemilik Lama, Bea Balik Nama Dihapus
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta