Honda menjadi pabrikan Jepang pertama yang menjual dan memproduksi motor listrik di Indonesia. Sementara Yamaha masih melakukan proof of concept (PoC) E01.
Seperti diketahui Honda EM1 e: yang sudah dijual dengan harga Rp 33 juta untuk versi standar dan Rp 33,5 juta untuk trim EM 1 e: Plus. Tanpa subsidi, motor listrik Honda itu bisa tembus di angka Rp 40 juta.
Belum lagi untuk harga charger off board-nya,-- Honda Power Pack Charger e: yang dijual Rp 5.975.000. Kemudian untuk menambah satu unit baterai Honda EM1 e: bisa dijual seharga Rp 10 juta. Jarak tempuh Honda EM1 e: juga masih terbatas di angka 41,1 kilometer untuk sekali pengisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yamaha menjadi kompetitor Honda di Indonesia. Tapi pabrikan berlambang garpu tala itu belum merilis motor listriknya di Tanah Air.
Dyonisius Beti, Presiden Direktur & CEO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturin menilai motor listrik dari kompetitornya masih dibanderol tinggi. "Ya kita lihat responsnya. Harganya masih cukup tinggi. Ya itu harus cari cost yang lebih rendah dan standarisasi baterai," ujar Dyonisius Beti di Jakarta, Jumat (12/1/2024).
Yamaha bukan tanpa usaha untuk mengenalkan motor listrik di Indonesia. Lewat Yamaha E01, pabrikan Jepang itu sudah menjalani proof of concept (PoC) sejak November 2022 dengan target 4.000 orang yang menjajal.
Yamaha E01 diklasifikasikan dan diregistrasikan sebagai kendaraan kelas kompak yang setara motor kapasitas 125 cc. Skuter listrik E01 diklaim bisa mencapai kecepatan maksimal 100 km/jam dan rata-rata daya tempuh maksimal 104 km.
Seperti diketahui Yamaha E01 punya baterai berkapasitas 4,9 kWh dengan jenis fixed atau baterai tanam. Di atas kertas, motor listrik ini bisa menyemburkan tenaga hingga 10,8 dk pada 5.000 rpm dan torsi 30,2 Nm di 1.950 rpm.
Secara dimensi, skuter listrik E01 ini panjangnya mirip-mirip dengan Nmax, di mana E01 punya panjang 1.930 mm sedangkan Nmax 1.935 mm. Tak ayal, riding position (posisi berkendara) kedua skutik ini pun sangat mirip. Lalu apakah Yamaha E01 bakal meluncur tahun ini?
"Belum bisa saya sampaikan," tambah Dyon.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat