Pemerintah Targetkan 600.000 Motor Listrik Subsidi Tahun Depan, Realistis?

Pemerintah Targetkan 600.000 Motor Listrik Subsidi Tahun Depan, Realistis?

Billy Jonathan - detikOto
Kamis, 14 Des 2023 12:38 WIB
Pramuniaga merapikan kendaraan motor listrik yang dijual di sebuah diler di kawasan Jalan Fatmawati, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (29/11/2023). Pemerintah menargetkan pada tahun 2025 populasi kendaraan listrik roda dua dan tiga secara nasional bisa mencapai 6 juta unit dan jumlah tersebut diharapkan terus meningkat hingga 12 juta unit pada tahun 2035, sehingga Indonesia bisa menghemat penggunaan BBM sebanyak 18,86 juta barrel atau setara 6,9 juta ton karbon dioksida. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/Spt.
Motor listrik (Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar)
Jakarta -

Pemerintah menargetkan 600.000 kendaraan listrik berbasis baterai roda dua untuk disalurkan pada tahun 2024. Namun, melihat motor listrik subsidi yang masih sepi peminat, apakah target tahun depan masih realistis?

Kalau menengok laman Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Roda Dua (SISAPIRa) per 14 Desember 2023, baru ada 8.683 motor listrik subsidi tersalurkan. Sementara itu, 6.321 masih dalam proses pendaftaran dan 2.644 terverifikasi. Masih ada 182.352 kuota motor listrik subsidi yang bisa digunakan masyarakat.

Angka ini jelas jauh dari harapan, sebab menurut Permenperin No. 6 tahun 2023 sebagaimana telah diubah dengan Permenperin No. 21 tahun 2023 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Untuk Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Dua, pada pasal 4 ayat (2) menerangkan bahwa Pemerintah Indonesia menargetkan 200.000 unit terjual untuk tahun 2023 dan 600.000 unit untuk tahun 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkaca dari target tahun ini, yaitu 200.000 unit, maka secara angka hal ini cukup memprihatinkan. Sebab, masih ada 182.352 kuota yang belum digunakan. Pun mengingat sudah memasuki penghujung tahun di bulan Desember, rasanya tidak cukup waktu lagi untuk mencapai target tersebut.

Jika kita berbicara target tahun depan, melihat situasi saat ini, tampaknya akan jauh lebih sulit untuk digapai karena mencapai tiga kali lipat dari target sekarang. Akademisi dari ITB sekaligus pengamat otomotif, Yannes Pasaribu, juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, target pemerintah sebesar 600.000 pada tahun depan adalah angka ambisius.

ADVERTISEMENT

"Target pemerintah sesuai Permenperin No. 21/2023 yaitu 600.000 unit motor listrik subsidi pada tahun 2024 memang terdengar ambisius, mengingat target tahun ini sebanyak 200.000 unit saja tidak mencapai seperempatnya," kata Yannes kepada detikOto, Selasa (12/11).

Lebih lanjut, Yannes menuturkan masih banyak problematika terkait program motor listrik subsidi yang harus segera diperbaiki, mulai dari birokrasi, sebaran dealer, hingga cara mengedukasi kepada masyarakat.

"Kondisi pasar dan berbagai kendala yang telah muncul, seperti keterbatasan dealer di luar Pulau Jawa dan masalah teknis terkait proses subsidi, bisa menjadi faktor-faktor yang membuat target tersebut sulit dicapai. Diperlukan perbaikan dalam pelaksanaan program ini, serta upaya lebih lanjut untuk mempromosikan kendaraan listrik, infrastruktur pendukung, dan pemenuhan regulasi agar target tersebut dapat lebih mungkin tercapai," jelas Yannes.

"Untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap sepeda motor listrik subsidi dan mendekati target penjualan yang diharapkan pada tahun depan, Pemerintah harus lebih gencar dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai keuntungan menggunakan sepeda motor listrik, termasuk aspek ekonomi dan lingkungan. Kampanye yang efektif dapat membantu meningkatkan minat masyarakat," sambungnya.




(rgr/din)

Hide Ads