Asyik, Konversi Motor Bensin Jadi Motor Listrik Bisa Gratis

Asyik, Konversi Motor Bensin Jadi Motor Listrik Bisa Gratis

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 14 Sep 2023 06:18 WIB
Kementerian ESDM melakukan konversi sepeda motor BBM ke listrik. ama program yang dibuat ialahΒ Program Konversi Sepeda Motor BBM menjadi Sepeda Motor Listrik.
Konversi motor listrik Foto: Dok. Kementerian ESDM
Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) coba mendorong pertumbuhan program konversi motor listrik dengan subsidi Rp 7 juta. Rencananya terdapat skema baru dengan menggunakan sistem baterai swap.

"Menambah (opsi baterai swap) ya, tidak menghilangkan baterai tanam. Supaya lebih luas. Supaya (seperti) kurir, gojek yang heavy user 100 km, dan dengan baterai jadi kan nggak tidak nambah uang, hanya sewa, sewa bulanan, jadi nggak nambah modal awal," ujar Tenaga Ahli Menteri ESDM bidang Kelistrikan Sripeni Inten Cahyani saat di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (13/9/2023).

Sripeni mengatakan umumnya konversi motor listrik termurah bisa mencapai biaya Rp 15 juta. Skema ini yang saat ini digunakan untuk program konversi motor listrik dengan sistem baterai fix atau sistem tanam. Konsumen mendapatkan biaya subsidi Rp 7 juta, nantinya tinggal membayar sisa Rp 8 juta untuk baterai dan sebagainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sripeni melanjutkan melalui opsi swap baterai, bakal membuat motor listrik konversi lebih murah. Sebab konsumen tidak perlu membeli baterai, tapi menggunakan sistem sewa bulanan.

"Ceritanya gini, bawa motor lama, pergi ke BRT, dapat Rp 7 juta dari pemerintah, nggak ngeluarin uang cuma tinggal sewa," kata Sripeni.

ADVERTISEMENT

"(biaya) konversinya nol," timpal CEO Bintang Racing Team (BRT) Tomy Huang dalam kesempatan yang sama.

Langkah ini diambil sebab Kementerian ESDM mencatat sebanyak 5.659 unit sudah mengantre untuk mengikuti program subsidi konversi motor listrik Rp 7 juta per unit. Tapi realisasinya baru 100 unit. Nantinya akan terjadi perubahan Peraturan Menteri ESDM.

"Mudah-mudahan ini tinggal menerbitkan perubahan menteri ESDM saja. Sudah (proses)," tambah dia.

Pemerintah sudah memiliki kuota 50 ribu unit hingga akhir 2023. Namun realisasinya baru 100 unit.

"Mudah-mudahan bulan ini ya (aturan keluar). Kita ngejar, kita tahun ini 50 ribu, tinggal dikit (bulan 2023)," ujar dia.

Dalam paparannnya, Sripeni mengungkap realisasi konversi sampai dengan 16 Agustus 2023 sudah mencapai 100 unit. Angka itu didapat dari 5.659 orang sebagai pemohon konversi motor listrik yang masuk daftar antrean.

"Baru daftar itu mereka, jadi belum diapa-apain masih di tangan pemilik. Secara sistem dia sudah terdaftar," kata dia.

Daerah yang paling banyak melakukan permohonan konversi adalah Jawa Barat (1.876), Jawa Timur (1.409), dan DKI Jakarta (1.149). Tipe motor yang paling banyak permohonan konversi adalah manual 26 persen, sport tiga persen, dan terbesar motor matic 71 persen.




(riar/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads