Anak Jambi yang Doyan Ceper

Anak Jambi yang Doyan Ceper

- detikOto
Jumat, 31 Des 2010 17:07 WIB
Jakarta - Masih ngeh dengan mobil Escudo Super Ceper beberapa waktu lalu? Pemiliknya kini mempercantik lagi Escudo lansiran 1995 miliknya dengan beberapa sentuhan.

Mobil yang tergolong sudah berumur itu kini berkombinasi menarik. Pertama konsep house musik dan kedua retro ceper. Pemilik bernama lengkap Muhammad Firdaus itu menerapkan konsep ekstrem.

"Sukanya emang yang ceper-ceper. Meski tidak nyaman tapi mobil ini kan hanya untuk kontes," kata pria yang akrab disapa Daus itu kepada detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagian atap yang bolong tetap dipertahankan dan sebagai pengganti kaca one piece difungsikan sebagai atap. Wah kalau panas bagaimana yah? Soalnya dari pantauan detikOto, tidak ada penutupnya. Bagian dalam terlihat jelas sekali dari atas.

Sementara pilar C ia hilangkan untuk menempatkan kaca one piece di kedua sisi mobil. Kondisinya cukup kuat. Untuk pegangan kaca, Daus mendesain ulang pegangannnya. "Kuat dan tahan dalam waktu lama," imbuhnya.

Untuk kaki-kaki Daus menggunakan pelek Auto Couture untuk depan dan belakang dengan ban merek Nankang depan 225/30/20 inci, sedangkan belakang 245/30/20 inci. Agar gaya retro lebih menyelubung, per dipotong sebanyak 5 ulir. Pilihan per aftermarket yang kuat ia lakukan.

Setelah bagian luar selesai, kita longok bagian kabin penumpang. Bangku baris kedua dilucuti untuk menempatkan sound sistem. Untuk membungkus sound sistem, Daus menggunakan serta fiber. Sementara bangku utama dan penumpang samping dibangun dari bahan fiber.

Yang menarik adalah setir yang dibuat mirip roda. Tak lagi setir biasa.

Sementara untuk audio, Daus mengklaim perangkat sound sistem terdiri dari merek berkualitas seperti head unit dari pioner, subwoofer merek orion dan speaker depan dan belakang merek simbian. Power monoblock Venom.

Sayang, untuk mesin mahasiswa salah satu universitas Jambi itu tidak tertarik untuk mengubahnya. "Mesin enggak ada perubahan," tandasnya. Nah, untuk terakhir, Daus membaluri bodi mobil dengan warna coklat metalik spiece hacker.

Secara keseluruhan, mobil yang dibangunnya di Jambi itu menghabiskan dana sebanyak Rp 75 juta dengan lama pengerjaan 6 bulan. "Sempat tertunda gara-gara menunggu bahan. Tapi hasilnya puas," bangga Daus.

(ikh/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads