Ketika Seni Ukir Mempermanis Tampilan Modifikasi

Ketika Seni Ukir Mempermanis Tampilan Modifikasi

Rizki Pratama - detikOto
Minggu, 31 Mar 2019 15:13 WIB
Foto: Rizki Pratama
Bogor - Seni ukir mungkin sering dilakukan pada batu dengan berbagai jenis hasil jadi. Lantas bagaimana jika objek ukiran adalah motor dan dibentuk dengan motif kearifan lokal seperti batik?

Teknik itu kini menjadi sebuah ornamen yang mulai banyak digemari pencinta modifikasi. Disebut dengan teknik grafire, modifikasi benar-benar memahat bagian motor yang terbuat dari aluminium atau besi dengan motif yang bernilai seni tinggi.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ukiran pada motor ini namanya engine grafire. Gaya ini sudah mulai ramai sejak pertama kali saya mengerjakannya dua tahun lalu," ujar Anton, salah satu peserta dan juga ahli ukir motor yang ikut kontes modifikasi Bellanova Country Mall Otomotif 2019 di Sentul, Bogor.

Untuk prosesnya hampir sama dengan proses pemahatan biasa. Bedanya adalah pada finishing yang membuatnya menyatu dengan motor.

"Prosesnya kita ambil engine standar diler, kita motif dulu baru kita grafire menggunakan pahat dengan tangan. Lalu celup chrome dan pewarnaan candy untuk manisnya," papar Anton.



Meskipun bisa mengerjakan berbagai jenis pesanan motif, kebanyakan peserta yang hadir dalam kontes tersebut memilih motif batik. Alasannya tentunya menjaga budaya dan kearifan lokal Tanah Air. "Kebanyakan motifnya emang batik lebih lokal, tapi tetap bisa aja pakai motif lain," tambah Anton.

Untuk biayanya sendiri pengukiran satu motor terbilang cukup besar yaitu Rp 30-40 jutaan. Harga tersebut sudah termasuk segalanya tanpa terkecuali seperti mesin, velg, tromol, dan berbagai komponen yang berbahan besi atau aluminium pada motor.

"Biayanya satu motor sampai Rp 30-40 juta jadi semua itu full semotor sampai beres, mulai dari mesin, tromol sambung, velg custom, dan lainnya," ungkap Anton.

Meskipun mengukir bagian sensitif seperti mesin, Anton mengaku hal ini masih aman karena pengukiran tidak terlalu dalam. "Kita sendiri standar dalam ukirannya 1,5 mm sampai 2mm itu sudah aman," pungkas Anton. (rip/rgr)

Hide Ads