Perbedaan Gaya Modifikasi di Indonesia dan Malaysia, Mana Lebih Baik?

Perbedaan Gaya Modifikasi di Indonesia dan Malaysia, Mana Lebih Baik?

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Kamis, 22 Sep 2022 16:36 WIB
IMX 2022 di Jakarta 1-2 Oktober
Modifikasi mobil IMX 2022 Foto: Septian Farhan Nurhuda/detikOto
Jakarta -

Meski letak negaranya berdekatan, namun Indonesia dan Malaysia punya gaya modifikasi mobil yang berbeda. Lalu, mana yang dirasa lebih baik, modifikasi ala Indonesia atau Malaysia ya?

Founder National Modificator & Aftermarket Association (NMAA), Andre Mulyadi mengaku pernah beberapa kali menjadi juri di kontes modifikasi Malaysia. Menurutnya, secara garis besar ada perbedaan gaya dengan Indonesia. Salah satunya terletak di bagian detailing.

Andre menegaskan, modifikator Indonesia selalu mengutamakan detail kecil saat merombak kendaraan. Itulah mengapa, hasilnya lebih proper dibandingkan modifikasi mobil di Malaysia. Bukan hanya itu, konsep modifikasi yang diusung modifikator Indonesia juga jauh lebih terarah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pernah menjadi juri modifikasi (mobil) di Malaysia, yang pasti (gaya) modifikasi Indonesia lebih keren dan bagus," ujar Andre Mulyadi di bilangan Jakarta Timur, baru-baru ini.

Di Indonesia, modifikasi bukan hanya sekadar merombak kendaraan atau menambahkan aksesori baru. Lebih dari itu, modifikator biasanya memiliki gagasan yang hendak disampaikan melalui karyanya tersebut.

ADVERTISEMENT

Menurut Andre, itu yang akhirnya membuat modifikator Indonesia dirasa lebih unggul dibandingkan modifikator Malaysia.

"Standard modifikasi di Indonesia jauh lebih terarah dan lebih proper. Jadi Indonesia memang lebih baik dibandingkan Malaysia," tegasnya.

IMX 2022 di Jakarta 1-2 OktoberIMX 2022 di Jakarta 1-2 Oktober Foto: Septian Farhan Nurhuda/detikOto

Ada Satu Kesamaan

Meski secara garis besar berbeda, namun ada satu kesamaan antara modifikasi Indonesia dan Malaysia, yakni mengutamakan fungsionalitas kendaraan.

Dulu, menurut Andre, modifikator Indonesia memang tak mengutamakan fungsionalitas kendaraan. Mereka bahkan melakukan perombakan ekstrem di mobil hingga tak lagi nyaman digunakan harian.

Namun, sejak beberapa tahun terakhir, mereka mulai mempertimbangkan 'fungsionalitas kendaraan' sebagai salah satu elemen penting yang harus ada di konsep modifikasi. Hal ini yang kemudian sama dengan Malaysia, yakni mobil modifikasi biasanya tetap digunakan harian.

"Sebenarnya kalau tren modifikasi mobil di Indonesia sekarang masih terbagi, ada banyak. Tapi satu yang perlu di garis bawahi, modifikator sekarang memodifikasi kendaraan-nya untuk bisa juga digunakan daily use. Jadi yang ekstrem-ekstrem mulai ditinggalkan," kata Andre.




(lth/din)

Hide Ads