Galih Laksono, penggawa G-Speed Indonesia, mengatakan sketsa mesin, mendesain blok mesin, kruk as, noken as hingga kepala silinder dikerjakan sendiri. Dia sudah berjalan 30 tahun lebih untuk mendesain sendiri mesin V8.
Berjalan lebih dari 30 tahun meriset dan mengembangkan mesin V8 merupakan tantangan bagi Galih. Bahkan, dia menyimpulkan bahwa riset adalah bagian termahal.
"Ternyata riset adalah bagian termahal dari sebuah produk. Kalau merek A yang membuat dia bagus tuh karena risetnya membutuhkan biaya tinggi dengan pemikiran yang tajam, sehingga hasilnya baik," kata Galih kepada detikOto.
Hasil karya Galih pun sempat mejeng di pameran otomotif Amerika Serikat, SEMA 2013. "Ketika kita ada mobil Holden satu lagi, begitu jadi 2013 saya bisa masuk SEMA di Las Vegas, satu-satunya dan untuk pertama kali dari Indonesia," kata Galih.
Di SEMA, hasil karya Galih mendapat perhatian dunia. Sebab, mobil dengan mesin besar hasil desain Galih masih bisa dipakai untuk jalan umum.
"Mesin yang saya pasang itu bukan mesin umum, mesin yang tidak lazim untuk jalan. Hanya dipakai untuk balap dan untuk show. Sementara karena iu mesin saya desain sendiri, itu mesin bisa dipakai untuk jalan-jalan dan rekan di SEMA kaget bahwa mesin besar itu bisa dipakai jalan," kata Galih.
"Banyak yang menanyakan tentang oktan. Mereka tanya harusnya oktannya di atas 100. Semenara saya pakai oktan 88," sambungnya. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain