Galih Laksono, penggawa G-Speed Indonesia, mengatakan awalnya sekitar 30 tahun lalu dia penasaran ingin memodifikasi mobil Holden supaya kencang larinya. Kalau hanya memodifikasi mesin enam silinder saja kurang bagi Galih.
"Mungkin sebagian kawan-kawan menganggap sudah cukup kencang, betul sudah cukup kencang tapi buat saya kurang. Akhirnya teman ada yang menyarankan untuk pakai mesin V8," kata Galih membuka cerita kepada detikOto belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan memang ternyata untuk mobil sebongsor itu harus pakai mesin yang besar atau V8. Waktu itu saya pakai 4.200 cc, aslinya punya General Motors Holden Australia. Dari situ saya belajar-belajar, bantu-bantu mekanik, saya tanya-tanya, belajar dari buku, majalah segala macam. Di situ lah saya otodidak belajar sendiri," sambung Galih.
Kini, Galih di bengkel G-Speed mendalami dan cinta mati dengan mesin V8. Sebab, dengan mesin V8, katanya, power mobil berubah banyak.
"Saya terus belajar harus bagaimana menambah performa, di situlah saya membuat semacam R&D, riset mesin. Sedikit demi sedikit, akhirnya saya bisa mendesain mesin," kata Galih.
Kini, Galih sudah mendesain mesin V8 sendiri. Bahkan mesin berkapasitas 8.200 cc pun didesainnya dan digunakan di mobil Holden Monaro. "Jadi kita skets sendiri," kata Galih.
"Dan pada saat itu kita coba tes, masuk 272 km/jam pada waktu itu. Terus kita riset-riset, akhirnya sampai sekarang 8.200 cc dan rencananya nanti saya sedang melakukan riset di atas itu (di atas 8.200 cc), masih V8," ucapnya. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Begini Pengakuan Polisi Sopir Rantis yang Lindas Affan Kurniawan
Pajak Mobil Indonesia Dicap Paling Tinggi Sedunia
Bayangin Aja! Pajak Toyota Avanza Rp 150 Ribu, Nggak Ada Gesek 5 Tahun Sekali