Pabrik Esemka Diklaim Masih Beroperasi Normal, Gaji Karyawan Lancar

Pabrik Esemka Diklaim Masih Beroperasi Normal, Gaji Karyawan Lancar

Septian Farhan Nurhuda, Jarmaji - detikOto
Jumat, 11 Apr 2025 07:04 WIB
Pabrik mobil Esemka di Demangan, Sambi, Boyolali, Rabu (9/4/2025).
Pabrik Esemka. Foto: Jarmaji/detikJateng
Jakarta -

Pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah, diklaim masih beroperasi normal. Bahkan, ratusan karyawan yang bekerja di sana masih menerima gaji bulanan seperti biasa, alias tanpa potongan atau penundaan.

Baru-baru ini, tim detikJateng mengunjungi pabrik Esemka yang bertempat di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali. Namun, ketika itu, manajemen Esemka tak bisa ditemui.

Tim detikJateng akhirnya menemui Rosyid Setyawan selaku Kepala Desa Demangan. Pada kesempatan itu, sosok tersebut bicara banyak mengenai kondisi terkini pabrik Esemka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kades Demangan, Sambi, Rosyid Setyawan.Kades Demangan, Sambi, Rosyid Setyawan. Foto: Jarmaji/detikJateng

ADVERTISEMENT

Rosyid mengklaim, hingga sekarang, masih ada karyawan yang bekerja di pabrik Esemka. Bahkan, kata dia, tak sedikit yang merupakan warganya sendiri.

"Jadi terkait dengan eksistensi pabrik Esemka yang saya tahu ya seperti itu, masih ada karyawan. Kalau di dalamnya seperti apa saya juga tidak tahu, karena kami hanya pemerintah desa, yang komitmennya adalah tanah disewa," kata Rosyid Setyawan, dikutip dari detikJateng, Kamis (10/4).

Menurut dia, dari ratusan karyawan yang bekerja di pabrik Esemka, sebagian merupakan warganya. Menurut informasi yang diterima, mereka dibayar sesuai komitmen yang telah disepakati. Hingga kini, belum ada aduan soal keterlambatan gaji.

"Kalau eksistensi sejauh ini ya aktivitas masih ada, cuma apa yang terjadi di dalam saya memang tidak begitu paham. Kalau karyawan yang ada di situ setahu saya, kurang lebih ya 100 sampai 150," ungkapnya.

Pabrik mobil Esemka di Demangan, Sambi, Boyolali, Rabu (9/4/2025).Pabrik mobil Esemka di Demangan, Sambi, Boyolali, Rabu (9/4/2025). Foto: Jarmaji/detikJateng

Lebih jauh, dia menjelaskan, Esemka di bawah payung PT Solo Manufaktur Kreasi menyewa tanah kas Desa Demangan selama 30 tahun untuk produksi kendaraan. Luas lahan yang disewa kurang lebih 11 hektar.

"Nilainya setiap tahun itu yang dulu, Rp 114 juta. Lahan semuanya itu. Terus baru 2 tahun terakhir ini, ada kenaikan menjadi Rp 134 juta. Dibayarkan setiap bulan Agustus," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga Solo menggugat Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi dan PT SMK. Dia mengaku kesulitan membeli mobil tersebut. Penggugat menganggap Jokowi wanprestasi lantaran tak mampu merealisasikan program mobil nasional.




(sfn/rgr)

Hide Ads