BYD Rilis Kapal Pengangkut Mobil Jumbo, Bisa Tampung 9.200 Unit

BYD Rilis Kapal Pengangkut Mobil Jumbo, Bisa Tampung 9.200 Unit

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 20 Jan 2025 14:08 WIB
BYD Shenzen
BYD Shenzhen Foto: Carnewschina
Jakarta -

BYD meluncurkan kapal pengangkut kendaraan terbesar di dunia. Kapal itu dinamai sesuai dengan kampung halaman BYD, Shenzhen.

Dikutip Carnewschina, BYD Shenzhen ini digadang-gadang bisa mengangkut hingga 9.200 mobil. Ini merupakan kapal pengangkut keempat milik BYD. Mereka berambisi punya total delapan armada operator pada awal tahun 2026 untuk memuluskan langkah ekspansi globalnya.

Kapal laut itu punya dimensi yang jumbo, panjangnya 219 meter, lebar 37,7 meter. Kecepatan maksimumnya 18,5 knot (34,3 km/jam). Kapal ini disebut-sebut lebih ramah lingkungan karena menggunakan bahan bakar Liquid Natural Gas (LNG).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BYD dikenal karena integrasi vertikalnya yang besar daripada mengandalkan pemasok pihak ketiga. Jadi, selain membuat mobil, BYD memproduksi paket baterai dan selnya, punya tambang lithium, dan mengoperasikan perusahaan asuransi EV di China untuk mencakup semua bagian dari rantai pasokan EV.

BYD diketahui meluncurkan operator pertamanya setahun yang lalu, pada Januari 2024, yang disebut BYD Explorer. Kemudian diikuti oleh BYD Changzhou, diluncurkan pada Desember 2024, dan berlayar ke Eropa dengan 5.000 EV di atas kapal.

ADVERTISEMENT

Minggu lalu, BYD memberangkatkan 7.000 mobil lewat BYD Hefei. Perusahaan berencana untuk memiliki armada delapan operator pada awal tahun 2026.

BYD Shenzhen tampaknya menjadi kapal ketiga BYD yang dinamai menurut salah satu kota tempat mobilnya diproduksi. Namun menjadi yang keempat dalam armadanya.

Kedelapan pengangkut mobil BYD dirancang sebagai kapal RoRo. RoRo adalah singkatan dari roll-on/roll-off. Ini memungkinkan pemuatan dan pembongkaran yang efisien tanpa derek atau peralatan eksternal lainnya.

BYD mengekspor 417.204 EV pada tahun 2024, naik 71,9% dari tahun 2023. Perusahaan menjual 4,25 juta kendaraan penumpang secara global pada tahun 2024, yang berarti ekspor menyumbang sekitar 10% dari penjualan perusahaan.




(riar/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads