Pemobil Ngamuk Ditolak Isi Pertalite Belum Punya Barcode, Ini Kata Pertamina

Pemobil Ngamuk Ditolak Isi Pertalite Belum Punya Barcode, Ini Kata Pertamina

Ridwan Arifin, Dina Rayanti, Agung Pramono - detikOto
Selasa, 01 Okt 2024 11:14 WIB
Pria bernama Erwin (45) di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), membawa badik dan mengamuk di SPBU Amessangeng Wajo.
Foto: Pria bernama Erwin (45) di Kabupaten Wajo, mengamuk di SPBU. (dok. istimewa)
Jakarta -

Pemobil mengamuk sambil membawa badik di SPBU Amessangeng Wajo, Sulawesi Selatan, gegara ditolak mengisi BBM Pertalite lantaran belum memiliki QR Code di MyPertamina. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan, pembelian Pertalite tanpa barcode masih tetap dilayani.

"SPBU tetap diminta melayani konsumen Pertalite yang belum memiliki QR Code," kata Heppy kepada detikOto, Senin (30/9/2024).

Namun di sisi lain, petugas di lapangan tetap mengedukasi masyarakat untuk melakukan pendaftaran melalui aplikasi MyPertamina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan mengingatkan konsumen yang belum mendaftar untuk segera melakukan pendaftaran. Saat ini pendaftaran konsumen bisa dilakukan secara cepat dan dapat dibantu oleh pihak SPBU," jelas dia.

Melalui barcode ini, masyarakat dapat membeli BBM subsidi seperti Pertalite dan solar di SPBU Pertamina dengan lebih mudah dan cepat. Barcode tersebut dibuat MyPertamina dan telah terintegrasi sistem Pertamina untuk pencocokan data kendaraan serta pemiliknya.

ADVERTISEMENT

PT Pertamina Patra Niaga sudah meminta masyarakat segera melakukan pendaftaran QR Code sebagai penerima BBM bersubsidi melalui Program Subsidi Tepat Sasaran Pertamina.

Pertamina dalam keterangan resminya mengatakan QR Code terbuka untuk masyarakat di wilayah 1, yakni Jawa, Madura dan Bali (Jamali) dan sebagai wilayah non-Jamali yaitu Kepri, NTT, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.

"Selain itu sebagai Badan Usaha yang mendapat penugasan Pemerintah untuk menyalurkan BBM subsidi, Pertamina Patra Niaga berkewajiban melakukan pencatatan konsumen dan volume transaksi BBM Subsidi dari Regulator (BPH Migas). Salah satu upaya ini dilakukan dengan menggunakan QR Code," kata dia.

Pemobil di bawah pengaruh minuman keras

Peristiwa pemobil yang mengamuk ini terjadi di SPBU 7.4909.91 Amessangeng, Kelurahan Maddukelleng, Kecamatan Tempe, Wajo, pada Minggu (29/9) sekitar pukul 12.30 Wita. Erwin tidak bisa memperlihatkan barcode My Pertamina sehingga ditolak untuk mengisi BBM Pertalite.

"Terduga pelaku ditolak mengisi BBM jenis Pertalite lantaran tidak memiliki barcode aplikasi My Pertamina. Hal itulah yang membuat pelaku mengamuk di SPBU," kata Alvin, Minggu (29/9) dikutip dari detikSulsel.

Berdasarkan penelusuran detikOto, pelaku terlihat menggunakan mobil city car putih. Saat dicek melalui Bapenda Sulawesi Selatan ditemukan mobil tersebut jenisnya Toyota Agya 1.2 G M/T tahun 2023.

Dikutip dari detikSulsel, polisi mengamankan pengendara mobil bernama Erwin (45) di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) usai mengamuk lantaran ditolak mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU karena tidak memiliki QR Code. Erwin langsung ditahan di Polres Wajo.

"Pelaku sudah kami amankan. Rencananya akan langsung ditahan, sisa melengkapi berkas administrasinya," ujar Kasat Reskrim Polres Wajo Iptu Alvin Aji Kurniawan kepada detikSulsel, Senin (30/9/2024).

Alvin mengatakan, berdasarkan hasil interogasi pelaku mengakui perbuatannya mengamuk di SPBU lantaran tidak memiliki QR Code untuk mengisi BBM. Apalagi pelaku juga di bawah pengaruh minuman keras.

"Yang bersangkutan mengakui perbuatannya. Kemarin efek mabuk dia melakukan hal tersebut," katanya.




(riar/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads