Jadi Satu-satunya Low MPV Pakai RWD, Seberapa Laris Wuling Confero?

Jadi Satu-satunya Low MPV Pakai RWD, Seberapa Laris Wuling Confero?

Dina Rayanti - detikOto
Minggu, 15 Sep 2024 10:37 WIB
Wuling Confero S Facelfit 2021
Wuling Confero. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Wuling menjadi satu-satunya Low MPV yang masih menggunakan penggerak roda belakang. Seberapa laris Wuling Confero?

Mobil jenis MPV dulu identik dengan sistem penggerak roda belakang atau Rear Wheel Drive (RWD). Terlebih mobil multiguna ini juga kerap diandalkan untuk melahap tanjakan dengan mudah. Namun belakangan, sistem penggerak roda depan kian populer digunakan di mobil-mobil Low MPV Indonesia.

Dari total sembilan model Low MPV di Indonesia, delapan di antaranya sudah menggunakan penggerak roda depan. Satu-satunya yang masih mempertahankan penggerak roda belakang adalah Wuling Confero. Tapi kalau bicara penjualan, seberapa laris ya Wuling Confero S dengan sistem RWD itu?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merujuk pada data penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Januari-Agustus 2024, di segmen Low MPV, Wuling Confero bukan yang terlaris.

Tiga Low MPV yang banyak diburu adalah Toyota Avanza, Mitsubishi Xpander, Toyota Veloz. Ketiganya menggunakan penggerak roda depan. Sementara Wuling Confero menempati posisi ketujuh. Penjualan Confero mencapai 1.404 unit. Angka penjualannya berbeda jauh dengan Toyota Avanza yang mencapai 33.018 unit. Lengkapnya sebagai berikut:

ADVERTISEMENT

1. Toyota Avanza: 33.018 unit
2. Mitsubishi Xpander: 13.856 unit
3. Toyota Veloz: 9.687 unit
4. Daihatsu Xenia: 7.753 unit
5. Suzuki Ertiga: 4.383 unit
6. Hyundai Stargazer: 3.782 unit
7. Wuling Confero: 1.404 unit
8. Honda Mobilio: 421 unit
9. Nissan Livina: 152 unit

Adapun masing-masing sistem penggerak memiliki kelebihannya dan kekurangannya tersendiri. Keuntungan dari sistem RWD adalah distribusi bobot yang lebih baik. Mobil RWD memiliki ruang penyimpanan mesin di bagian depan dan girboks serta driveshaft di bagian tengah. Penempatan ini menjadikan pembagian beban lebih ideal dan merata.

Selain itu, sistem penggerak RWD membagikan beban pada roda depan dan belakang secara optimal. Roda depan fokus hanya untuk kemudi dan roda belakang untuk sistem penggerak. Pembagian masing-masing beban kerja ini membuat sistem penggerak dan komponen suspensi lebih awet. Di tanjakan, mobil RWD cenderung tidak mengalami spin. Sebab, ketika menanjak bobot akan mengarah ke belakang dan roda belakang sebagai roda penggerak tetap mendapatkan traksi.

Sementara mobil dengan penggerak roda depan punya tarikan lebih spontan dan konsumsi bahan bakar lebih irit. Keunggulan lain mobil FWD adalah memiliki bobot lebih ringan karena lebih sedikit komponen power train-nya. Selain itu, mobil FWD memiliki kabin lebih lapang karena tidak terdapat gundukan komponen gardan di bawah lantai, seperti pada mobil berpenggerak roda belakang.




(dry/rgr)

Hide Ads