Penjualan Mobil Baru Turun, Mobil Bekas Gimana?

Penjualan Mobil Baru Turun, Mobil Bekas Gimana?

Dina Rayanti - detikOto
Sabtu, 20 Jul 2024 13:28 WIB
Penjualan mobil bekas cenderung naik dibandingan penjulana mobil baru. Hal ini karena harga mobil bekas lebih terjangkau.
Ilustrasi penjualan mobil bekas. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Penjualan mobil baru mengalami penurunan signifikan. Lalu bagaimana dengan pasar mobil bekas?

Penjualan mobil baru di Indonesia mengalami penurunan cukup signifikan. Dikutip dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) sepanjang Januari sampai dengan Juni 2024 tercatat hanya sebanyak 408.012 unit. Angka itu turun 19,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 506.427 unit. Penjualan secara retail juga turun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masih dalam data yang sama, retail sales mobil baru sepanjang semester pertama tahun 2024 hanya sebanyak 431.987 unit. Angka itu turun 14 persen dibanding Januari-Juni 2023 yang mencatatkan angka penjualan sebanyak 502.533 unit

Penurunan tersebut diduga disebabkan oleh harga mobil yang naik lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan inflasi sebagaimana diungkap Peneliti senior dari LPEM FEB UI Riyanto.

ADVERTISEMENT

"Pendapatan per kapita kelompok ini dulu gap-nya kecil, misalnya harga Rp 167 juta, pendapatan per kapitanya Rp 155 juta. Kan kecil gap-nya, tapi sekarang pendapatan per kapitanya Rp 218 juta, harga mobilnya Rp 255 juta. Jadi makin lebar," kata Riyanto belum lama ini.

Riyanto menjelaskan selain mobil dan pendapatan per kapita, serta faktor ekonomi makro lainnya seperti nilai tukar dan tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap penurunan penjualan mobil.

Fenomena menurunnya penjualan mobil baru itu juga terjadi di pasar mobil. Namun kalau dibandingkan dengan penjualan mobil baru, penurunannya tak signifikan.

"Kalau kita lihat sih cukup stabil mix kalau dari jumlah active user orang yang masuk ke platform kita untuk lihat mobil bekas cukup stabil. Year on year nggak cukup jauh, nggak terlalu signifikan," kata Direkutr OLXmobbi Agung Iskandar saat berbincang-bincang bersama awak media, di ICE BSD, Jumat (19/7/2024).

Agung lebih lanjut menjelaskan, penjualan mobil bekas sejak Lebaran trennya mirip dengan penjualan mobil baru. Kendati demikian, fenomena penurunan ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.

"Cuma emang Juni tuh trennya cukup konsisten di 2-3 tahun terakhir bahkan sebelum Covid. Ya Juni-Juli di market mobil bekas dulu ada stigma yang punya uang lagi sibuk jalan-jalan, yang nggak punya uang lagi sibuk bayar sekolah jadi kebutuhan mobil nanti dulu," tambah Agung.

Adapun penjualan mobil bekas tentu diharap bisa meningkat seiring dengan penyelenggaraan pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024. Di GIIAS 2024, OLXmobbi berpartisipasi sebagai official trade-in partner yang diharapkan bisa menjadi stimulus untuk mendukung pertumbuhan industri otomotif dalam negeri.

Sebagai informasi tambahan, OLXMobbi berkomitmen memberikan layanan yang menyeluruh kepada konsumen yang memiliki kebutuhan trade-in mobil selama GIIAS 2024. Mobil konsumen akan diinspeksi oleh tim ahli yang terpercaya dan bersertifikasi sehingga tidak perlu khawatir karena harga yang ditawarkan akan kompetitif dan sesuai dengan kondisi mobil.

"Kalau di sini bisa ke booth kita bisa langsung inspeksi di tempat. Saat inspeksi karena sudah sediakan tim khusus inspeksi lebih cepat nyaman, kita punya booth bisa duduk santai internet cepat, selesai inspeksi keluar harga kalau setuju kita selesaikan pembayaran, tinggal SPK mobil baru," kata Agung.




(dry/din)

Hide Ads