Sering kali kita lihat pengendara mobil SUV ladder frame seperti Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport kebut-kebutan di jalan tol. Kenapa suka begitu?
Mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi memiliki risiko besar terjadi kecelakaan. Bahkan, kemarin terjadi kecelakaan maut mobil Pajero Sport menabrak truk yang mogok di pinggir jalan tol.
"Kecelakaan lalu lintas di KM 405 Desa Magelung, Kecamatan Kaliwungu Selatan, yang melibatkan minibus Pajero dengan nomor polisi AG 1691 AV dan truk dengan nomor polisi W 8845 UQ mengakibatkan 4 orang meninggal dunia. Semua korban yang meninggal dan luka-luka masih satu keluarga," kata Kasat Lantas Polres Kendal, AKP Agus Pardiyono Marinus dikutip detikJateng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menjelaskan, kecelakaan itu terjadi kemarin pagi sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu mobil Pajero yang ditumpangi 6 orang melaju dari arah barat (Jakarta) menuju ke timur (Semarang), lalu menabrak bagian belakang truk trailer yang sedang berhenti di pinggir jalan tol.
"Penyebabnya kecelakaan masih kami dalami dan lakukan penyelidikan," ujar Agus.
Sopir Pajero Sport, Fauzy, mengaku dalam mengemudikan mobilnya kecepatannya tidak terlalu kencang. Sebelum kecelakaan maut, Fauzy mengaku mobil yang dikemudikannya hendak menyalip dari sebelah kanan. Namun, dia tidak melihat jika ada truk parkir di depannya.
Instruktur safety driving di Rifat Drive Labs (RDL) dan Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) Erreza Hardian, menduga Pajero itu dikemudikan dengan kecepatan tinggi. Terlebih, pengemudi Pajero gagal mengantisipasi adanya truk yang berhenti di pinggir jalan tol.
"Jadi ada bahaya yang belum diidentifikasi oleh pengendara Pajero sehingga gagal mengantisipasi. Semua skill dan fitur tidak bekerja karena memang bahaya mobil henti tadi tidak disangka. Kecepatan tinggi akan memperkecil bidang pandang, tahunya baru jarak dekat, ada fitur ABS tapi karena tidak terlatih malah kaget dan dilepas mungkin jadinya sistem ABS gagal bekerja dan muatan (lebih dari) 4 orang akan menambah momentum pengerema," sebut Reza kepada detikOto, Minggu (23/6/2024).
Menurut Reza, mengemudi mobil semacam Pajero Sport memang fun to drive. Pengemudi kadang tidak sadar tahu-tahu kecepatan mobil yang dipacu sudah tinggi. Itulah alasan kenapa pengendara Pajero suka ngebut di jalan tol.
"Naik kendaraan kelas ini memang asik dan menimbulkan adrenalin berbeda layaknya kesukaan luar biasa. Secara tenaga besar, responsif, stabil, senyap dan nyaman alias fun to drive banget sampai tidak terasa ada sebuah risiko. Tanpa sadar dan tidak ada efeknya tahu-tahu kecepatan sudah di atas aturan rambu. Bahkan dengan banyak after market tune up di lapangan sampai remap ECU pun tersedia. Maka dengan effort demikian semua akan arogan pada waktunya karena factor FOMO tadi," kata Reza.
"Karena (nyetir mobil semacam Pajero) memang enak sih dan itu tadi pengemudi tidak akan sadar tahu-tahu sudah 150 km/jam dan sulit pengendalian. Saat power steering masih ringan, dapat mindset manuver untuk menghindar, jungkir balik deh. Kalau mobil dengan standar tinggi power steering akan menyesuaikan jadi kalau manuver kaget tuh mobil tidak berbelok ekstrem," sambungnya.
Simak Video 'Penampakan Pajero Tabrak Truk Mogok di Tol Semarang-Batang, 4 Tewas':
(rgr/sfn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP