Mobil elektrifikasi yang belum masif di Indonesia adalah fuell cell electric vehicles (FCEV) atau hidrogen. Tapi di Amerika Serikat jenis mobil itu sudah wara-wiri, berapa sih harganya?
Disitat dari Topspeed, Rabu (6/3/2024) Hidrogen merupakan bahan bakar yang sangat mahal di AS. Harganya saat ini mencapai US$ 36 per kilogram atau sekitar Rp 565 ribuan (kurs US$ 1 = Rp 15.710), tetapi para ahli di seluruh dunia sedang berupaya membuat sumber bahan bakar ini menjadi lebih murah dengan meningkatkan metode produksi, distribusi, dan penyimpanan.
Salah satu pabrikan yang meramaikan FCEV adalah Honda CR-V. SUV itu mendapat turunan baru di segmen elektrifikasi lewat teknologi hidrogen. Menariknya Honda CR-V e: FCEV itu masih dibekali soket pengisian listrik, yang artinya bisa berjalan menggunakan sumber tenaga baterai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Honda CR-V e:FCEV ini diproduksi di pabrik Honda Marysville di Ohio, Amerika
Kemampuan pengisian daya plug-in dari CR-V e:FCEV terdengar menarik. Sebab California sekarang hanya memiliki 48 stasiun pengisian bahan bakar hidrogen.
Kabarnya untuk saat ini harus membayar $154,80 (Rp 2.431.915) untuk mengisi ulang tangki 4,3 kilogram CR-V e:FCEV. Honda CR-V e:FCEV dapat menempuh jarak 270 mil atau sekitar 338 km dengan menggunakan bahan bakar hidrogen atau per kilonya sekitar Rp 7.195.
Bagaimana hidrogen di Indonesia?
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah meresmikan Hydrogen Refueling Station (HRS) atau Stasiun Pengisian Hidrogen pertamanya. HRS ini diharapkan bisa menjadi alternatif pengisian bahan bakar yang lebih baik. Meski faktanya belum ada pabrikan yang menjual mobil FCEV, baru PT Toyota yang memperkenalkan Mirai untuk keperluan studi.
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengatakan bahan bakar hidrogen juga kalau dihitung-hitung lebih murah dibandingkan bahan bakar minyak (BBM). Hal ini adalah pertanda transisi energi hijau untuk sektor BBM sangat potensial untuk dilakukan di Indonesia.
"Nah pertanyaannya berapa biaya menggunakan hydrogen? kalau menggunakan hydrogen refueling station (HRS) yang ada di sini, biayanya hanya sekitar Rp 276 saja per-km," ucap Darmawan dalam agenda peresmian SPBU Hidrogen PLN Indonesia Power, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2024).
Darmawan lantas mengungkap harga bahan bakar hidrogen lebih murah dibanding BBM. Sebab, berdasarkan kajian PLN, masyarakat perlu merogok kocek sebanyak Rp 1.300 per km jika menggunakan BBM.
"Ini jauh lebih murah yaitu hanya sekitar Rp 270 sekian per km atau Rp 300 saja per km. Dan kalau BBM 1 liter bensin emisi CO2-nya adalah 2,4 kg. Jadi untuk 1 km adalah sekitar 2,4 sekitar 240 gram. Kalau ini emisinya sudah 0 karena menggunakan green hydrogen," ungkapnya.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah