Demi Cetak Sopir Berkualitas, Isuzu Kuatkan Program Driver School

Jumlah kendaraan komersial yang tinggi, tak sebanding dengan jumlah sopir berlisensi. Hal ini yang mendasari PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) untuk menjalankan dan menguatkan program Isuzu Driver School.

Dalam arti harafiah, driver school berarti sekolah mengemudi. Dengan adanya program ini, IAMI berharap dapat membantu mencetak sopir kendaraan komersial berkualitas hingga dapat menyeimbangkan neraca angka kendaraan komersial dan jumlah sopirnya.

Fuad Hasyim selaku Learning Center & Transformation Dept. Head PT IAMI dan alumni Isuzu Driver School pada ajang Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo 2024. Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

"Learning School itu program dari Isuzu Astra Motor Indonesia di mana kami berusaha untuk mencetak sopir-sopir, driver-driver baru yang berlisensi," buka Fuad Hasyim selaku Learning Center & Transformation Dept. Head PT IAMI pada acara Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo 2024 di Jakarta.

"Yang melatarbelakangi itu, karena gini, IAMI itu sebetulnya fokus di bisnis commercial vehicle. Jadi kalau commercial vehicle itu sebetulnya kan mobil itu digunakan untuk bisnis dan harus ada driver-nya, oleh karena itu kami melihat ya walaupun kami bisa jualan mobil kalau nggak ada driver-nya ya akhirnya nggak bisa digunakan secara optimal," lanjutnya.

Program pelatihan bagi sopir kendaraan komersial ini memiliki kurikulum yang digarap serius oleh PT IAMI. Menurut Thomas Aquino selaku Instruktur Learning Center & Transformation Dept. PT IAMI, program yang mereka ajarkan ke peserta Isuzu Learning School ini cukup beragam, mulai dari pengenalan terhadap kendaraan hingga pelatihan mengenai cara berkendara ekonomis.

"Kemudian kita bilang P2H, Pemeriksaan dan Perawatan Harian. Maintenance harian. Ini juga kita tanemin juga bahwa mereka ini sebenarnya ya kalau kita bilang 'Sopir' itu mungkin agak negatif ya, kita bilang mereka itu nggak sopir, mereka itu adalah operator. Alatnya apa? Alatnya mungkin bukan mesin bubut, bukan mesin produksi, tapi adalah truk mereka. Jadi harus sehat, pastiin sehat, pastiin siap kerja, siap jalan," ujar Thomas.

Thomas juga menyebutkan, dalam pelatihan ini peserta akan diajarkan bagaimana mitigasi yang harus dilakukan ketika kondisi upnormal terjadi.

"Setelah mengendarai dengan tepat, menghadapi kondisi darurat. Kadang terjadi misalnya remnya blong itu harus seperti apa. Dan salah satu keunggulan mungkin di Isuzu Driver School ini atau yang pelatihan di IAMI ini adalah itu pun kita praktekin. Saya juga gak yakin di tempat lain bisa dipraktekin seperti itu. Kebetulan kita ada lahannya aja. Jadi kalau blong kayak gimana, kita ada lahannya lah jadi nggak ke mana-mana," lanjutnya.

"Kemudian ada Economic Driving ya. Mereka juga praktik gimana mengendarai economic driving. Karena kalau cuma teori kadang ya gak yakin gitu," papar Thomas.

Tak kalah penting, peserta Isuzu Driver School ini juga diajarkan cargo handling hingga melatih sikap yang baik ketika mengendarai kendaraan komersial.

Tahun lalu, Isuzu Driver School diselenggarakan sebanyak 7 kali dan mencetak lebih dari 50 alumni. Tahun ini, rencananya program ini akan dimulai per Mei 2024 dan direncanakan akan berlangsung hingga 5 angkatan.

Video: 7 Korban Laka Panther Vs Bus di Gresik Akan Dimakamkan 1 Liang Lahad

Video: 7 Korban Laka Panther Vs Bus di Gresik Akan Dimakamkan 1 Liang Lahad