Suzuki di Indonesia baru menghadirkan teknologi hybrid ringan atau mild hybrid. Namun, Maruti Suzuki di India sudah pakai teknologi hybrid yang lebih canggih yaitu full hybrid.
Teknologi full hybrid yang digunakan Suzuki di India adalah hasil kerja sama dengan Toyota. Di sana, mobil Suzuki yang memakai teknologi full hybrid adalah Suzuki Grand Vitara dan Suzuki Invicto (hasil rebadge Toyota Kijang Innova Zenix).
"Grand Vitara di India pakai THS, itu Toyota hybrid. Tapi di Jepang ada Escudo, Solio, di mana punya Suzuki hybrid sendiri. Strong hybrid technology sendiri kerja sama dengan Toyota di India," kata Ei Mochizuki, Asst. To Strategic Planning Dept Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) saat ditemui di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya apakah mungkin mobil full hybrid Suzuki itu dijual di Indonesia, Joshi Prasetya, Dept. Head Strategic Planning PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), menjawab pihaknya masih fokus menghadirkan kendaraan yang lebih terjangkau.
"Yang penting sekarang sih Suzuki berpikir bahwa kue besar dari kebutuhan dan daya beli masyarakat kita ada di kisaran Rp 300 jutaan. Kita menyasar itu, karena dengan harga yang terjangkau itu bisa dibeli oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Dan kita juga tidak ada ketergantungan dengan infrastruktur," kata Joshi di kesempatan yang sama.
"Artinya kalau satu mobil bisa efisiensi 15 persen, mungkin secara baterai tidak banyak. Tapi secara kuantitas unitnya kan banyak dibanding mobil yang harganya lebih mahal. Dan penyebarannya bisa dijual ke seluruh Indonesia tanpa batas," jelasnya.
Joshi bilang, Suzuki ingin menghadirkan kendaraan yang lebih efisien tapi harganya tidak terlalu tinggi. Sebab dengan teknologi full hybrid atau mobil listrik berbasis baterai yang pakai baterai lebih besar, tentu harganya akan lebih mahal lagi.
"Kenapa pakainya Suzuki (mild) hybrid padahal di luar ada full hybrid dan sebagainya? Karena memang Suzuki melihat bahwa harga baterai itu masih belum ekonomis di dunia. Semakin besar baterai, itu semakin mahal. Mengambil persentase harga kendaraan lebih besar dibanding dengan yang konvensional. Dan maintanance juga lumayan pada saat pergantian nanti. Belum disposal-nya (limbah baterai). Suzuki juga ada komitmen terhadap lingkungan," jelas Joshi.
"Jadi supaya masuk ke segmen tadi yang affordable car itu, ya memang teknologi Suzuki (mild) hybrid yang kita butuhkan," sambungnya.
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?
Difatwa Haram, Truk Pembawa Sound Horeg Masuk Kategori ODOL?