Suzuki Masih Pakai Mild Hybrid, Anggap Mobil Listrik Mahal

Suzuki Masih Pakai Mild Hybrid, Anggap Mobil Listrik Mahal

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 08 Mar 2024 13:32 WIB
Suzuki Ertiga Cruise Hybrid.
Suzuki Ertiga Cruise Hybrid (Foto: Septian Farhan Nurhuda / detik.com)
Jakarta -

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sudah memikirkan teknologi elektrifikasi kendaraan di Indonesia. Namun, saat ini Suzuki baru menghadirkan teknologi mobil hybrid ringan atau mild hybrid yang disebut SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki).

Di Indonesia, teknologi itu sudah tersemat di Suzuki Ertiga, XL7 dan Grand Vitara. Ketiganya sudah dibekali baterai lithium-ion, tapi kapasitasnya tidak sebesar mobil full hybrid atau bahkan mobil listrik murni.

Di sisi lain, Suzuki belum menjual mobil listrik berbasis baterai di saat pabrikan lain berlomba-lomba menghadirkan kendaraan non-emisi itu. Suzuki menilai, mobil listrik berbasis baterai itu masih mahal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa pakainya Suzuki (mild) hybrid padahal di luar ada full hybrid dan sebagainya? Karena memang Suzuki melihat bahwa harga baterai itu masih belum ekonomis di dunia. Semakin besar baterai, itu semakin mahal, mengambil persentase harga kendaraan lebih besar dibanding dengan yang konvensional. Dan maintenance juga lumayan pada saat pergantian (baterai) nanti. Belum disposal-nya (limbah baterai. Suzuki juga ada komitmen terhadap lingkungan," kata Joshi Prasetya, Dept. Head Strategic Planning PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), saat ditemui di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Apalagi BEV (mobil listrik berbasis baterai), BEV itu udah full baterai. Berapa harganya saat ini? Di saat harganya sudah bisa reasonable, why not?" sebut Joshi.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, Suzuki ingin menghadirkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan tapi tidak mengorbankan harganya. Sebab, pasar otomotif di Indonesia masih didominasi mobil dengan harga Rp 300 juta ke bawah.

"Sekarang sih Suzuki berpikir bahwa kue besar dari kebutuhan dan daya beli masyarakat kita ada di kisaran Rp 300 jutaan. Kita menyasar itu, karena dengan harga yang terjangkau itu bisa dibeli oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Dan kita juga tidak ada ketergantungan dengan infrastruktur," sebutnya.

Sementara itu, harga mobil listrik saat ini rata-rata di atas Rp 300 juta. Memang ada mobil listrik China di bawah Rp 300 juta, tapi dimensinya lebih kecil dan cocoknya untuk mobil perkotaan.




(rgr/dry)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads