Rival di Indonesia Makin Banyak, Begini Kata Toyota

Makin ke sini, makin banyak produsen yang berkecimpung di industri otomotif Tanah Air. Apa kata Toyota menanggapi makin banyak rival?

Industri otomotif Indonesia cukup menarik bagi sejumlah pabrikan untuk menanamkan investasinya. Bisa dilihat dalam beberapa tahun belakangan, kian banyak pabrikan yang datang ke Tanah Air. Bahkan ada yang menggelontorkan investasi besar untuk membangun pabrik.

Paling mencolok adalah para pabrikan China. Setelah Wuling, DFSK, Chery, Neta, terbaru ada BYD. Meski begitu, Toyota sebagai pemimpin di pasar roda empat Tanah Air tidak khawatir. Toyota justru menyambut baik dengan makin banyaknya kompetitor di Indonesia.

"Justru bersama kompetitor bisa bersama-sama bangun market. Kalau market berkembang, orang datang bawa investasi, terus kita bisa banyak lokalisasi, UMKM. Tapi kalau market nggak growing kan susah," kata Wakil Presiden Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam ditemui di IIMS 2024.

Kendati dijegal banyak rival, nyatanya Toyota masih jadi pilihan utama masyarakat dalam negeri. Berkaca pada data penjualan yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tahun 2023, Toyota masih berada di puncak.

Penjualan Toyota secara wholesales sepanjang tahun kemarin menyentuh 336.777 unit sementara secara retail 325.395 unit. Dengan penjualan tembus 300 ribuan itu, pangsa pasar Toyota berada di atas 32 persen. Menyoal penjualan tahun 2024, Toyota berharap ada peningkatan walaupun tak signifikan.

"Tapi kita berharap naik 2-3 persen. Karena apa? Global turun, ekonomi melemah. Jadi kalau bisa naik 2-3 persennya saja sudah bagus," tambah Bob.

Untuk tahun 2024, Toyota tentunya sudah menyiapkan banyak amunisi untuk memikat masyarakat Indonesia dengan ragam mode baru. Namun demikian Toyota masih menutup rapat soal rencana mobil baru itu.

"Lumayan lah, nggak satu, nggak dua, lebih dari itu," kata Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy.