Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan penjualan mobil nasional tahun ini mencapai 1,1 juta unit. Nominal tersebut naik sedikit dibandingkan tahun lalu yang berada di kisaran 1 juta unit.
Sebagai catatan, sejak beberapa tahun terakhir, penjualan mobil stagnan di angka 1 juta unit setahun. Menurut Airlangga, kenyataan tersebut didorong sejumlah faktor. Salah satunya, pandemi corona yang membuat daya beli konsumen melemah selama periode 2019-2022.
"Jadi, (penyebabnya) kemarin ada Covid-19 yang membuat mobilitas terganggu. Tapi, sekarang sudah kembali ke pre-Covid dan ada lonjakan dari sisi ekspor yang berada di atas 400 ribu unit," ujar Airlangga Hartarto saat ditemui awak media di Kebon Jeruk, Jakarta Pusat.
Menurut data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), realisasi penjualan mobil domestik tahun lalu mencapai 1.005.802 unit secara wholesales atau dari pabrik ke dealer. Nominal itu turun sekira 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1.048.040 unit.
Airlangga memprediksi, penjualan kendaraan roda empat di Indonesia akan meningkat ke level 1,1 juta unit setahun pada 2024. Angka tersebut didorong penjualan mobil listrik yang terus membaik dari tahun ke tahun.
"Mungkin pasar (mobil nasional) meningkat menjadi 1,1 juta unit setahun pada 2024. Tapi proporsi untuk elektrik mungkin berada di kisaran 15-18 persen," ungkapnya.
Dia berharap, ke depannya, makin banyak produsen mobil yang menghadirkan produk canggih dengan harga terjangkau. Sebab, dengan demikian, minat konsumen membeli kendaraan makin meningkat.
"Pasar domestic tentu harus bisa (menghadirkan mobil) yang harganya kompetitif dan yang kedua fitur juga harus lebih modern. Kini, salah satu yang kita dorong adalah EV harga terjangkau untuk konsumen di Indonesia," kata dia.
Simak Video "Video Airlangga soal AS Soroti QRIS: RI Terbuka untuk Mastercard atau Visa"
(sfn/rgr)