Jepang Cabut Izin Daihatsu Gran Max, Buntut Skandal Uji Keselamatan

Jepang Cabut Izin Daihatsu Gran Max, Buntut Skandal Uji Keselamatan

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 16 Jan 2024 18:33 WIB
Tes Tabrak Daihatsu Gran Max di Jepang
Tes Tabrak Daihatsu Gran Max di Jepang. Foto: Youtube MBS News
Jakarta -

Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang melakukan penyelidikan menyusul penyimpangan prosedur dalam proses sertifkasi mobil Daihatsu. Kabar terbaru, pemerintah Jepang mencabut izin tipe kendaraan/Vehicle Type Approval (VTA) untuk beberapa model.

VTA diperlukan untuk produksi massal kendaraan. Menyusul hasil investigasi lapangan yang dilakukan MLIT, kementerian itu memulai proses untuk mencabut VTA tiga model Daihatsu yang dijual di Jepang. Ketiga model yang dicabut izinnya adalah Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace, dan Mazda Bongo. Model yang terdampak adalah versi pikap.

"MLIT memulai proses untuk mencabut Vehicle Type Approval untuk tiga model yang dijual di Jepang yang dianggap memiliki penyimpangan prosedur yang serius. Selain itu, MLIT mengkonfirmasi adanya contoh baru penyimpangan prosedur," sebut Daihatsu dalam siaran pers terbarunya, Selasa (16/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Daihatsu menerima perintah perbaikan yang mendesak perusahaan untuk melakukan reformasi mendasar terhadap struktur perusahaan yang melakukan penyimpangan prosedur. Perbaikan ini untuk memastikan bahwa penyimpangan prosedur semacam ini tidak akan terjadi lagi.

Kementerian juga meminta Daihatsu untuk segera menyampaikan pemberitahuan jika diperlukan untuk melakukan recall terhadap Daihatsu Cast dan Toyota Pixis Joy yang mungkin terjadi ketidakpatuhan terhadap standar.

ADVERTISEMENT

"Kami telah mengkhianati kepercayaan seluruh pemangku kepentingan kami termasuk pelanggan, dan kami sekali lagi menyampaikan permintaan maaf yang tulus atas ketidaknyamanan besar yang kami timbulkan," katanya.

"Kami menanggapi dengan sangat serius indikasi dalam perintah perbaikan yang kami terima saat ini, dan selain melakukan peninjauan menyeluruh terhadap prosedur sertifikasi kami, kami akan menerapkan reformasi dari perspektif manajemen, lingkungan dan budaya tempat kerja, serta MONODUKURI dan KOTODUKURI dengan kepatuhan hukum yang ketat sebagai premis mendasar. Kami akan berupaya mewujudkan revitalisasi perusahaan dengan dukungan komprehensif dari Toyota Motor Corporation," lanjut Daihatsu.

Daihatsu akan menyusun langkah untuk mencegah kasus ini terulang lagi. Daihatsu akan menyampaikan laporan mengenai langkah tersebut ke kementerian dalam waktu satu bulan dan melaporkan setiap triwulan mengenai status penerapan langkah itu.

"Sehubungan dengan adanya tambahan penyimpangan prosedur yang ditemukan, kami telah melakukan verifikasi teknis dan memastikan bahwa kinerja keselamatan dan lingkungan memenuhi standar hukum, dan kami akan mengambil tindakan yang diperlukan, seperti melakukan pengujian dengan otoritas sertifikasi yang hadir, sesuai dengan indikasi dari MLIT," pungkasnya.

Toyota Motor Corporation (TMC) sebagai induk perusahaan akan mendukung Daihatsu untuk menyelesaikan masalah ini. Toyota memberikan dukungan dalam meninjau ulang operasional sertifikasinya serta dalam melakukan perubahan mendasar pada budaya dan manajemen perusahaan.

"Sehingga Daihatsu dapat kembali dipercaya dan dipilih sebagai perusahaan pilihan," tulis Toyota dalam siaran persnya, Selasa (16/1/2024).

"Ke depannya, kami akan bekerja sama dengan Daihatsu untuk secara hati-hati menanggapi kekhawatiran pelanggan, pemasok, dan dealer kami dengan cara yang sopan dan santun. Selain itu, kami akan melaporkan langkah-langkah revitalisasi dan transformasi untuk mencegah terulangnya kembali dan perintah perbaikan dalam waktu sekitar satu bulan," sambungnya.




(rgr/dry)

Hide Ads