Seorang konsumen mobil Perodua Bezza di Malaysia curhat di media sosial bahwa mobil yang dibelinya rusak. Padahal, mobil tersebut baru dikirim 8 jam dari dealer. Akhirnya Perodua setuju membeli kembali (buyback) mobilnya dan menggantinya dengan yang baru.
Kejadian itu pertama kali terjadi pada 17 Oktober 2023. Konsumen bernama Nagakanni Subramaniam itu menjelaskan dia membeli mobil di Pusat Jualan Harapan Terang Motor Sdn Bhd Segamat pada pukul 11.00 waktu setempat. Malangnya, 8 jam setelahnya tepatnya pada pukul 19.40 waktu setempat, mesin mobil sudah tak hidup saat distarter.
Beberapa bulan berikutnya, mobil Nagakanni yang rusak usai 8 jam dibeli akhirnya dibeli kembali oleh pabrikan Perodua. Perusahaan Otomobil Kedua Sdn Bhd (Perodua) disebut telah menyetujui untuk membeli kembali unit mobil Nagakanni yang rusak. Uang cicilan yang sebelumnya dibayarkan Nagakanni juga sepenuhnya dikembalikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perodua akhirnya setuju untuk membeli kembali mobil saya dengan harga penuh. Dengan keputusan ini, saya tidak perlu lagi membayar cicilan mobil dan pembayaran sebelumnya akan dikembalikan ke saya," tutur Nagakanni dikutip Bernama.
Kata Nagakanni, Perodua juga memberikan opsi untuk membeli mobil bekas dengan harga serupa dengan cicilan yang dibayarkan atau menolak tawaran itu dan membeli mobil lain. Nagakanni menyebut dirinya diberikan waktu selama tujuh hari untuk memutuskan apakah dirinya menerima tawaran tersebut. Dia juga mengucapkan rasa terima kasih kepada publik lantaran mendukungnya mendapatkan haknya sebagai konsumen.
"Saya berterima kasih kepada Anda semua. Perjuangan untuk mendapatkan hak saya dari perusahaan besar tentu bukan hal mudah, apalagi orang biasa seperti saya. Tapi saya mempelajari sesuatu bahwa walaupun kita sekecil semut, ketika kita bergabung apa pun warna dan rasnya, kita akan sukses," ucapnya.
Kasus ini mendapat sorotan dari Anggota Parlemen Kepong Lim Lip Eng. Dia mengatakan sudah saatnya pemerintah memberlakukan undang-undang baru untuk mencegah terulangnya masalah serupa.
Menurutnya, Nagakanni mungkin orang yang beruntung karena menerima mobil pengganti. Namun, kata dia, tanpa tekanan dari media sosial, Nagakanni mungkin harus menanggung kerugiannya sendiri.
"Setelah cobaan beratnya menjadi viral, dan netizen memberikan banyak tekanan pada produsen mobil tersebut, akhirnya produsen mobil nasional tersebut setuju untuk membeli kembali mobilnya," katanya.
"Meskipun merupakan suatu kehormatan bagi produsen mobil untuk mengganti mobil Nagakanni, hampir tidak pernah terjadi sebuah produsen mobil menukar mobil cacat yang baru terjual dengan mobil baru lainnya di Malaysia, tanpa terlebih dahulu membawa masalah tersebut ke pengadilan. Pada saat yang sama, pihak lain mungkin tidak menikmati hasil yang sama tetapi mungkin harus menderita kerugian, terutama ketika mereka membeli mobil secara kredit," katanya dalam sebuah pernyataan.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP