Harga Wuling BinguoEV di RI Lebih Mahal Rp 220 Juta dari di China, Kok Bisa?

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Senin, 18 Des 2023 11:15 WIB
Jakarta -

Setelah dikenalkan pertengahan bulan lalu, kini harga Wuling BinguoEV resmi diumumkan. Kendaraan listrik kedua pabrikan yang diproduksi di Cikarang, Jawa Barat itu dibanderol mulai Rp 358 juta hingga Rp 408 juta dengan status on the road Jakarta.

Nominal tersebut nyaris tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan harga di China. Sebab, di sana, mobil nonemisi itu hanya ditawarkan mulai dari 59.800 yuan atau setara Rp 130 jutaan. Kenapa selisihnya bisa sejauh itu?

Direktur Pemasaran Wuling Motors Indonesia, Dian Asmahani mengurai alasan mengapa harga BinguoEV di dalam negeri jauh lebih mahal dibandingkan di negara asalnya. Pertama, kata dia, ada perbedaan regulasi yang cukup kontras.

"Ada perbedaan regulasi dari pemerintahnya, jadi beda. Kemudian di sana bayangkan, penjualannya 150 ribu unit dalam 5 bulan," ujar Dian Asmahani saat ditemui di Tebet, Jakarta Selatan.

Harga Wuling BinguoEV Foto: Wuling

Kemudian, kata dia, skala ekonomi dari pasar otomotif China juga lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Menurut BloombergNEF, total penjualan mobil listrik di China mencapai 6,2 juta unit pada 11 bulan pertama 2023 dengan 26 persen merupakan battery electric vehicle (BEV).

Selain itu, semakin banyak volume penjualan juga menjadi indikator tingginya penyerapan pengembangan dan riset dari suatu produk sehingga memungkinkan harga menjadi lebih murah.

"Yang jelas economic of scale itu yang menjadi alasan utama, kalau kita lihat sebenarnya 24 juta lebih market mobil gitu, jadi ya pasti ada biaya RnD yang bisa diserap sebegitu banyak volume," ungkapnya.

Mobil listrik Wuling BinguoEV Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

Lebih jauh, Dian memastikan, harga yang pihaknya patok untuk Wuling BinguoEV sebenarnya bisa lebih murah dari sekarang. Sebab, nominal itu belum termasuk potongan pajak 10 persen yang diklaim sebentar lagi akan diterima kendaraan tersebut.

"Saya belum bisa bicara detail progress, tapi yang jelas komitmen kami ke arah sana (TKDN 40 persen)," kata Dian.




(sfn/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork